Lihat ke Halaman Asli

Mutia AH

Penikmat Fiksi

Sang Mantan Juara Kelas

Diperbarui: 28 Agustus 2024   20:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar:freepik.com

Sang Mantan Juara Kelas

Dari jarak dua meter, Wuri sudah berteriak memanggil Iyon. Setelah dekat, ia duduk di bangku plastik di samping Iyon teman sekelasnya waktu SD. Sebenarnya, dulu keduanya bisa dibilang rival. Kalau bukan Wuri maka yang menyabet juara kelas ya, Iyon. Begitu seterusnya sampai enam tahun. Namun, setelah lulus keduanya berpisah dan bertemu lagi setelah bertahun-tahun lamanya. Bukan sebagai teman tetapi sebagai pembeli dan penjual.

"Sepuluh ribu dua bungkus, satu pedes satu enggak," pinta Wuri, mencoba bersikap biasa meskipun perasaannya tak bisa setenang ucapannya.

Iyon, masih fokus dengan pekerjaannya. Setelah mengangkat butiran-butiran cimol berwana putih dari penggorengan, ia kemudian mematikan kompor. Kedua tangannya sibuk menyiapkan cimol ke kantong plastik dan memberikan bumbu tabur.

"Udah lama jualan, Cimol, Yon?" Mendengar pertanyaan itu, Iyon tersenyum. Meletakkan plastik di rak gerobak bagian atas kemudian duduk di bangku plastik tepat di samping Wuri setelah menggeser sedikit menjauh memberi jarak dengan wanita teman sekelasnya dulu itu.

"Kirain, kamu gak mengenaliku," jawab Iyon, sedikit sarkas. Baginya wanita di sampingnya sudah naik ke strata lebih tinggi. Meninggalkan teman-teman sekampungnya dulu. Wajar, jika gengsi mengakui Iyon sebagai teman sekolahnya dulu.

"Gak ada yang berubah dari kamu. Aku pikir kamu yang gak kenal lagi sama aku," timpal Wuri sambil tersenyum.

Angin bertiup, menerbangkan aroma gurih dari Cimol yang digoreng. Udara panas di bawah terik matahari menjadi terasa sejuk dengan hembusan angin. Seakan memberi celah sepasang kawan lama itu untuk kembali menggali ingatan masa kanak-kanak dulu.

"Aku malu pulang kampung, liat teman-teman di kampung pada sukses. Sementara aku yang jauh-jauh merantau tetap aja blangsak."

"Blangsak gimana sih, Wur. Kamu jadi glowing gitu pasti enak kan hidup di Jakarta?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline