Kebahagiaan seseorang tidak dapat diukur oleh orang lain. Walaupun terkadang terlihat kecil di mata gajah terlampau besar di mata kancil. Begitu jika boleh diibaratkan. Setidaknya itulah yang saya rasakan pada malam hari ini.
Bagaimana tidak bahagia dan merasa sepesial? Hari Senin yang biasanya menyebalkan karena hari Minggu yang ditunggu-tunggu ternyata berlalu seperti hari Sabtu dan hari-hari sebelumnya. Terjebak pada rutinitas yang itu-itu jika boleh menggerutu.
Ternyata, ada yang berbeda di hari ini. Akun Kompasiana saya terasa lebih hidup karena ada notif-notif bermunculan. Pemberitahuan bahwa si A, B, C, memberi rating dan komentar.
Ada apakah gerangan? Alhamdulillah Wasyukurilah, ternyata artikel kedua saya menjadi artikel utama. Bukan hanya bermanfaat jambu biji membuat saya kembali semangat menulis, setelah berbulan-bulan lamanya diam hanya memantau dari kejauhan.
Bagi Kompasianer sekelas Mbak Widz Acek Rudi atau Mbak Siti Nazar, tentu artikel utama adalah hal biasa tetapi bagi saya luar biasa.
AU kali ini terasa berbeda karena ini adalah pengalaman pertama mendapatkan angka istimewa. Biasanya hanya puluhan, kini ada peningkatan, view sampai ratusan. Semoga bisa mencapai ribuan, aamiin.
Pencapaian ini seperti ucapan selamat datang dan apresiasi atas keputusan saya untuk kembali menulis. Bukan karena mengharapan reward bulanan.
Akan tetapi bisa menulis lagi adalah anugerah Tuhan. Alhamdulillah, Saya masih diberi kesempatan dan kemampuan untuk berpikir dan berbagi kisah kehidupan.
Pada awalnya tidak ada niatan untuk berhenti. Namun selalu saja ada alasan untuk tidak mengisi otak dengan hal-hal berarti. Entah karena males, sibuk atau merasa tidak ada hal yang pantas untuk dibahas.
Sehari, dua hari, tiga hari hingga tak terasa sudah masuk hitungan bulan dan saya selalu kesulitan menyusun kata-kata. Pada akhirnya saya menyerah dan memutuskan untuk berhenti.