Lihat ke Halaman Asli

Mutia AH

Penikmat Fiksi

Sudut Pandang

Diperbarui: 7 Desember 2020   10:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Pixabay

Sudut Pandang

Saat mata terbuka
Lenyap seketika segala bunga-bunga
tak tergenggam
Kembali menemukan diri
Terpekur di tengah segala kekacauan

"Matahari adalah pertanda peperangan dimulai," katamu. Sembari bangkit mengucek mata kemudian memulai aktivitas dengan malas.

Tak ada senyum, hanya lingkar hitam di bawah matamu. Pertanda malam tak sempurna dinikmati. Seharusnya pagi ini menyenangkan. Sebab kesempatan datang berulang. Namun hati telah salah melihat alam.

Senja berlalu tanpa makna, lelah nan menggila merajai seluruh inci hidupmu.

Malam kau artikan kesialan sebab hanya merutuki hari yang itu-itu lagi.

Hingga pagi menjelang, matamu masih jalang menelanjangi kekurangan. Hingga tubuhmu luruh dalam kebimbangan masa depan.

Seandainya saja kau rubah sudut pandang. Ada ragam keindahan yang terpampang di setiap sudut kehidupan.

Ruji, 07 Desember 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline