Kemajuan teknologi saat ini berkembang sangat pesat, tak terkecuali perkembangan media elektronik. Tidak mudah memilih platform yang nyaman sesuai dengan jati diri saya. Karena kenyamanan tidak didapatkan secara instan. Memerlukan pengenalan dan adaptasi secara berkesinambungan. Seperti halnya pepatah tak kenal maka tak sayang.
Bertemu dengan banyak penulis dari berbagai lintas platform sedikit banyak membuat saya bimbang. Platform manakah yang sebaiknya saya pilih? Sebuah pertanyaan yang tak kunjung menemukan jawaban.
Terlebih lagi saat ini platform-platform menulis bertebaran di mana-mana. Baik yang berbayar atau tidak berbayar.
Dengan banyaknya platform menulis ini, haruskah fanatik terhadap satu platform saja?
Sebenarnya pertanyaan ini bersifat umum, untuk senior, junior atau pemula seperti saya. Bagi penulis yang sudah malang melintang di dunia literasi ini, tentu langsung mempunyai jawabannya. Namun bagi pemula, tentu tak mudah untuk menjawabnya. Begitulah yang saya alami.
"Setiap platform mempunyai aturan yang berbeda, platform A berbeda dengan platform B," kataku saat ngobrol di WAG.
"Maaf ya, jangan membicarakan platform lain di sini," tegur admin grup kepada saya.
Jujur saya kaget, sebab saya merasa tidak melakukan kesalahan. Waktu itu saya tidak menyebutkan nama dan tidak sedang menjelekkan suatu platform mana pun. Sekedar sharing dan bahan perbandingan untuk memilih platform yang sesuai dengan passion.
Setiap platform itu mempunyai aturan yang berbeda, ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Memiliki visi dan misi tersendiri, termasuk di dalamnya tema-tema apa yang disuguhkan.
Sebagai seorang pemula, banyak yang belum saya pahami, maka dari itu saya sering membuka dan membaca tulisan-tulisan di setiap platform. Tujuannya untuk mencari tahun rules dan kriteria tulisan di setiap platform. Agar tidak salah kamar nantinya.
Fanatik jangan, konsisten harus.