Lihat ke Halaman Asli

AI Ancam Profesi Guru? Ternyata Kolaborasi Keduanya Bisa Tingkatkan Kualitas Pendidikan

Diperbarui: 26 November 2024   11:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Freepik.com

Menghadapi kemajuan teknologi sekarang ini memang menjadi tantangan besar bagi kita semua. Teknologi terkini yang dinamakan Artificial Intelligence (AI) mulai merambah ke keseharian kita bahkan menjadi ancaman bagi beberapa pekerjaan. Salah satunya yang terancam adalah guru.

Guru memiliki tugas untuk mendidik anak muda bangsa sehingga mereka dapat tumbuh menjadi pemuda emas dengan pengetahuan dan budi pekerti yang mumpuni. Tetapi di era sekarang, dengan kemunculan beberapa aplikasi AI, banyak dari pelajar yang pada akhirnya mengandalkan hal tersebut sebagai sumber referensi. Kemampuan AI yang mampu menganalisis, menyimpulkan, dan memberikan jawaban dengan tangkas menjadi daya tarik yang menggiurkan untuk para pelajar. Teknologi canggih ini seringkali disalahgunakan untuk mengerjakan PR, menjawab pertanyaan guru, hingga disalahgunakan untuk menyontek saat ujian berlangsung.

Fakta ini yang menjadi landasan mengapa peran guru bisa jadi terancam. Dampak penyalahgunaan AI inilah yang memberikan dampak kemalasan bagi generasi-generasi muda mendatang. Lalu bagaimana seharusnya seorang guru bersikap terkait hal ini? Apakah perlu adanya penolakan atas kecanggihan teknologi ini? Simak penjelasannya!

Sebelumnya kita perlu tahu terlebih dahulu apa saja dampak positif dari AI itu sendiri.

  1. Kemampuan yang tangkas dalam mengolah suatu data dan menjadi sebuah inovasi.
  2. Kecerdasan buatan yang canggih yang dapat meningkatkan produktivitas.
  3. Mempermudah proses pembelajaran dan hemat biaya.

Selanjutnya kita juga perlu mengetahui apa saja dampak negatif yang bisa ditimbulkan dari penggunaan AI ini

  1. Banyaknya penyalahgunaan dalam lingkup pembelajaran.
  2. Informasi yang diberikan terkadang tidak kredibel dan menimbulkan bias.
  3. Mampu membuat manusia ketergantungan atasnya dan tidak dapat berpikir secara mandiri.

Dari penjabaran diatas kita bisa melihat bahwa AI sendiri memiliki pro dan kontra tersendiri. Secanggih apapun AI yang dibuat tetap saja tidak akan bisa menyamai kemampuan berpikir milik manusia yang merupakan anugerah dari Tuhan. Terdapat beberapa solusi yang bisa dilakukan oleh para guru untuk mengantisipasi ancaman AI ini, seperti:

  1. Meningkatkan kemampuan diri

Tentunya sebagai guru sudah seharusnya meningkatkan diri dengan mengikuti perkembangan teknologi terkini. Guru juga perlu secara berkala meningkatkan kemampuan dan pengalamannya terhadap bidang yang ia ajarkan sehingga tidak kalah saing dengan yang namanya teknologi AI. peningkatan diri ini bisa dilakukan dengan mengikuti seminar-seminar, dan lainnya.

  1. Rangkul AI untuk meningkatkan efisiensi

AI tidak semengerikan seperti yang kita bayangkan. Justru sebagai guru, sudah saat nya merangkul AI untuk membantu memudahkan pekerjaan. Contohnya seperti pekerjaan administrasi seperti input nilai, sah saja dilakukan dengan bantuan AI sehingga waktu yang dimiliki bisa lebih efektif dan efisien.

  1. Menggunakan AI untuk pembelajaran yang lebih variatif dan inovatif

Secanggih apapun AI, tetap saja manusia jauh lebih canggih. Guru bisa menggunakan AI untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih variatif dan inovatif. Teknologi AI bisa digunakan sebagai sarana untuk membuat suatu kurikulum dan pembelajaran yang lebih relevan dengan keseharian. Tidak hanya itu, AI juga dapat digunakan sebagai Virtual Tutor yang tersedia 24/7. Ini akan membantu memaksimalkan penerapan materi bagi para murid maupun guru.

Baca juga: Jangan Mau Jadi Guru

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline