Lihat ke Halaman Asli

Mutiah Latifah

Mahasiswi S1 Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Jakarta

Literasi Komunikasi Kesehatan di Desa Cisaat, Subang, Jawa Barat

Diperbarui: 5 Juni 2023   20:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Jakarta kembali mengadakan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan sosialisasi mengenai pentingnya literasi terhadap isi berita kesehatan kepada warga Desa Cisaat, Subang, Jawa Barat pada Kamis, 1 Juni 2023 lalu.

Kegiatan pengabdian ini didukung oleh dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Jakarta yaitu Dr. Kinkin Yuliaty Subarsa Putri., M. Si. serta tiga orang mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, A. Fadlilah Fachrun, Mutiah Latifah, dan Praventyasari Mutiara. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga didukung oleh Bapak Suryana selaku Kepala Desa Cisaat, Subang, Jawa Barat.

Program sosialisasi sendiri dibuka dengan sambutan oleh Dr. Kinkin Yuliaty Subarsa Putri., M. Si. selaku ketua peneliti kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang kemudian dilanjutkan dengan doa bersama. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi sosialisasi kepada warga desa dan diakhiri setelah dibukanya sesi tanya jawab dan diskusi dengan para partisipan sosialisasi.

Kegiatan sosialisasi pengabdian kepada masyarakat kali ini menyajikan beberapa pembahasan meliputi Literasi Komunikasi Terhadap Isi Berita Kesehatan sebagai topik utamanya dan kemudian diikuti oleh pembahasan pentingnya menjaga kesehatan melalui cara membuang sampah yang baik dan benar demi mencegah penyakit DBD.

Adapun tujuan dari penyampaian materi ini sendiri adalah agar masyarakat Desa Cisaat dapat memaknai akan pentingnya literasi terutama terhadap berita kesehatan, mengerti cara membuang sampah sesuai dengan tata cara kesehatan, serta memahami dan mengaplikasikan penyebab dan cara pencegahan penyakit DBD sehingga lingkungan Desa Cisaat dapat menjadi lebih bersih dan sehat serta adanya peningkatan dalam literasi mengenai kesehatan.

Pembahasan dimulai dengan memberikan penjelasan tentang pentingnya akan literasi itu sendiri khususnya literasi mengenai kesehatan atau lebih tepatnya terhadap isi berita kesehatan. Korelasi dan relevansi antara literasi dengan komunikasi khususnya dalam bidang kesehatan pun juga disajikan oleh mereka. Selain itu, para pemateri juga memaparkan bagaimana cara menjaga kebersihan dan kesehatan di masa kini khususnya pasca pandemi Covid-19. Tidak hanya itu, partisipan juga diberi tau bagaimana cara pencegahan penyakit khususnya DBD dengan cara menjaga kebersihan seperti bagaimana membuang sampah yang baik dan benar.

Pembahasan selanjutnya pun mengalir dari pembahasan yang pertama yaitu bagaimana cara mencegah penyakit DBD yang diawali penjelasan mengenai apa itu DBD sendiri, dilanjutkan dengan pemberian informasi tentang apa saja yang dapat menyebabkan DBD, yakni faktor alam seperti hujan yang berkepanjangan, jarang menguras bak air/mandi, imun tubuh yang lemah, hingga sampah yang dibuang secara sembarangan.

Pembahasan ketiga merupakan solusi dari pembahasan kedua. Pemateri memberikan penjelasan mengenai salah satu penyebab munculnya virus DBD yaitu gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang dapat dicegah dengan cara membuang sampah dengan baik dan benar. 

Masyarakat dapat memulainya dengan memilah dan membuang sampah sesuai dengan kategori baik organik maupun anorganik. Pada pembahasan ini, para partisipan dapat bertanya secara langsung kepada pemateri tentang apa yang ingin mereka ketahui lebih lanjut. Salah satu dari partisipan tersebut adalah Bu Ucu yang menanyakan perihal bagaimana agar kita semua dapat menyebarkan serta mengajak ilmu pengetahuan yang telah didapatkan. Pertanyaan tersebut pun dijawab yaitu dengan cara memulai kebiasaan tersebut dari skala kecil serta terus menyebarkan dan menginformasikan hal tersebut kepada orang sekitar.

Pembahasan keempat sekaligus yang terakhir, para pemateri menjelaskan serta memberikan simulasi secara langsung kepada warga Desa Cisaat tentang cara memilah dan membuang sampah anorganik yang benar yaitu botol dan kemasan plastik. Dengan simulasi langsung ini, diharapkan masyarakat Desa Cisaat dapat mengaplikasikan pemilahan dan pembuangan sampah yang baik dan benar demi menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari penyakit.

Demikian, para pengabdi dari Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Jakarta berharap seluruh lapisan masyarakat khususnya di pedesaan juga turut mendapatkan asupan materi yang tepat dan bermanfaat mengenai literasi dan komunikasi kesehatan sehingga dapat menciptakan masyarakat Indonesia yang sehat serta paham akan informasi kesehatan di media digital.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline