Orang-orang lebih suka melihat anak-anak yang gemuk. Menggemaskan pikirmereka. Padahal rasa gemas tersebut akan berubah kekawatiran jika mengetahui bahwa sebenarnya anak-anak tersebut kelebihan berat badan (obesitas). Obesitas pada anak akan berdampak buruk. Anak-anak yang obesitas seperti ini terancam kesehatannya karena kemungkinan akan menderita diabetes tipe 2, kanker, penyakit jantung, masalah persendian dan kaki serta masalah psikologis.Asosiasi Jantung Amerika (American Heart Assocition) secara umum merekomendasikan diet untuk anak berumur dua tahun atau lebih yang memiliki kelebihan berat badan. Mereka dianjurkan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung serat seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kedelai, ikan dan sedikit daging.
Namun peran orangtua sangat penting dalam hal ini. Sebab, anak tidak akan mengerti apa yang dikonsumsinya. Adapaun diet yang bisa diberikan untuk anak adalah diet yang diberikan berdasarkan warna makanan.
Diet Makanan Hijau.
Makanan hijau adalah makanan yang dapat dikonsumsi si kecil dalam jumlah cukup banyak. Contohnya adalah buah-buahan, sayuran, ikan dan susu.
Diet makanan kuning
Makanan kuning adalah makanan yang sebaiknya dikonsumsi secara terbatas yaitu dalam waktu makan saja. Contohnya adalah roti, pasta dari padi-padian, taoge, gandum dan ubi rambat.
Diet Makanan Merah
Makanan merah adalah makanan yang tidak boleh dimakan atau boleh dimakan hanya seminggu sekali meliputi kacang-kacangan, margarin, coklat, kembang gula dan makanan yang digoreng.
Selain berdiet, anak harus dibiasakan untuk melakukan aktifitas fisik yang bisa membuat mereka berkeringat. Aktifitas fisik juga akan meningkatkan massa otot dan mengontrol berat badan. Aktifitas fisik yang baik untuk dilakukan seorang anak adalah bermain sambil berolahraga seperti berlari, bersepeda, jalan-jalan sore atau berenang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H