Lihat ke Halaman Asli

Mutia Fadlilah

Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Paradigma Pendidikan yang Membebaskan Vs Membelenggu

Diperbarui: 22 Oktober 2022   21:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: okezone.com

Sudah merdeka-kah pendidikan di negara kita?

Penjajahan bangsa Indonesia oleh para penjajah Belanda telah lama usai. Sudah sekitar 77 tahun berlalu dan sampai saat ini kita masih bisa merasakan kemerdekaan tersebut. Namun apakah kita telah benar-benar merdeka? 

Secara sejarah negara kita dapat dikatakan sudah merdeka, tetapi dilihat dari berbagai permasalahan yang menimpa negara kita ini menggambarkan bahwa Indonesia belum sepenuhnya merdeka. Ada berbagai macam permasalahan yang terjadi di negara ini, salah satunya yaitu masalah dalam aspek pendidikan.

Tak bisa dipungkiri, masalah pendidikan akan selalu muncul seiring dengan perkembangan zaman. Pendidikan sudah ditanamkan sejak lahir didunia hingga sekarang. Dalam hal ini, terjadi perubahan tingkah laku dan perilaku manusia dari masa ke masa. 

Sehingga hal tersebut turut merubah perkembangan sistem pendidikan yang ada. Menurut Andrean (2014), sistem pendidikan merupakan strategi atau metode yang diterapkan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi di dalam dirinya. Dari pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa sistem pendidikan sangat berpengaruh pada pengembangan potensi peserta didik.

Selain sistem pendidikan, proses belajar mengajar tak luput dari peran serta para pendidik, dalam hal ini adalah orang tua dan guru. Orang tua merupakan seorang pendidik pertama dan utama dalam lingkungan keluarga yang memiliki peran penting dalam perkembangan pribadi seorang anak.

Sedangkan guru merupakan tenaga pendidik profesional yang mendidik, mengajarkan suatu ilmu, membimbing, memberikan penilaian serta melakukan evaluasi kepada peserta didik.

Lantas apakah peran para pendidik serta sistem pendidikan di negara kita ini sudah maksimal dalam menerapkan kebebasan peserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya? Jawabannya tentu belum, sebab proses pendidikan di Indonesia masih membatasi kebebasan peserta didiknya.

Menyamaratakan kemampuan peserta didik

Albert Einstein pernah berkata, "Setiap orang itu cerdas. Namun jika kita menilai seekor ikan dari kemampuannya memanjat pohon, maka ia akan selamanya menganggap dirinya bodoh." begitu pula dengan sistem pendidikan di Indonesia saat ini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline