Lihat ke Halaman Asli

Kasus Saulina Sitorus, Seorang Nenek yang Dituduh Menebang Pohon Durian Milik Tetangganya

Diperbarui: 24 September 2024   13:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama   : Mutia Kusuma Dewi

NIM    : 222111215

Kelas   : 5F/ HES

Matkul : Sosiologi Hukum

Kasus Hukum dan Analisis dengan Pendekatan Positivsm

Kasus: Saulina Sitorus, seorang nenek yang dituduh menebang pohon durian milik kerabatnya

Seorang nenek berusia 92 tahun divonis satu bulan penjara karena menebang pohon durian yang dianggap milik kerabatnya. Kasus ini menunjukkan tantangan dalam penegakan hukum yang berkeadilan, terutama ketika melibatkan individu yang rentan dan situasi yang kompleks. Saulina Sitorus dituduh mencuri dan merusak pohon durian yang merupakan milik kerabatnya. Meskipun ia mengklaim bahwa ia tidak bermaksud mencuri dan berusaha untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan, kasus ini tetap dibawa ke meja hijau. Pengadilan memutuskan untuk menghukumnya berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku.

Analisis dengan Pendekatan positivisme Hukum

Dalam perspektif positivisme, hukum adalah seperangkat aturan yang ditetapkan oleh otoritas yang berwenang. Dalam kasus ini, hakim menerapkan hukum yang ada tanpa mempertimbangkan konteks sosial atau niat baik dari terdakwa. Keputusan diambil berdasarkan pasal-pasal yang relevan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Positivisme menekankan pentingnya kepastian hukum. Dalam hal ini, meskipun tindakan Saulina mungkin tidak merugikan secara signifikan, semua unsur pelanggaran hukum dianggap terpenuhi. Hakim tidak memiliki pilihan lain selain menjatuhkan hukuman sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Positivisme berargumen bahwa hukum harus dipisahkan dari nilai-nilai moral dan kemanusiaan. Dalam kasus ini, keputusan hakim didasarkan pada bukti dan keterangan saksi tanpa mempertimbangkan dampak sosial dari putusan tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline