Lihat ke Halaman Asli

Dodi Muthofar Hadi

Manjadda Wajadda

Menelanjangi PSI

Diperbarui: 15 November 2018   19:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

PSI adalah partai baru, atau partai burem namun langsung lolos sebagai peserta pemilu 2019. PSI hampir sama dengan PRD, hanya berbeda dalam kejelasan ideologi, dan penerapan ideologinya.

PRD dengan tegas berideologi sosialis demokrat dan akan menerapkannya dalam bernegara, namun tidak lolos sebagai peserta PEMILU di 2019. Dan PSI adalah8 berideologi Pancasila namun penerapannya menolak perda-perda syariah. PSI memiliki penafsiran sendiri tentang IDEOLOGI PANCASILA, dan menolak penafsiran yang lain.

dokpri

Bahkan penerapan perda syariah yang sudah sesuai PANCASILA akan ditolak oleh PSI, karena menurut PSI itu melanggar PANCASILA. Sungguh rumit, sama-sama berpegang pada PANCASILA namun beda dalam aplikasinya.

dokpri

Akan beda lagi saat saya menilai dalam kaca mata KEIMANAN SAYA sebagai seorang muslim mukmin. Maka saya menilai GRACE NATALI adalah orang KAFIR sehingga saya bisa maklumi jika dia menolak perda syariah Islam. 

Karena orang KAFIR itu adalah orang yang tidak mengimani RUKUN IMAN. Dan tidak bisa dia bilang saya KAFIR karena tidak mengimani INJIL dia atau Tuhan dia. Karena saya beriman kepada INJIL nya Nabi Isa as dan juga mengimani TUHANnya Nabi Isa as.

Jadi dasarnya tidak kuat jika membalikkan saya juga KAFIR, namun jika dia KAFIR itu sudah jelas. Apa salah jika dia KAFIR? TIDAK SALAH karena itu taqdir ALLAH SWT, apakah saya harus menyalahkan TUHAN karena membiarkanNya KAFIR dengan bilang SALAH Tuhan yang telah  menjadikannya orang KAFIR?

LAKUM DINUKUM WALIYADIIN, untukmu agamamu dan untukku agamaku. Ini adalah bagian dari ajaran Islam yang ada di dalam Al Quran. Tepatnya ada di Surah Al Kafirun.

Surah ini berisi petunjuk kepada Nabi Muhammad saat berhadapan dengan kaum kafir yang mengajak bertoleransi dengan cara bergantian dalam sembangyang/beribadah. Sehari dengan cara islam hari kemudian dengan cara orang kafir menyembah patung. Maka turunlah firman Allah swt sebagaimana dalam surat Al Kafirun ini, yang bunyi sebagai berikut :

  

Surat Al-Kafirun

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

  1. قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ qul yā ayyuhal-kāfirụn : Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir!
  2. لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ lā a'budu mā ta'budụn : aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,
  3. وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ wa lā antum 'ābidụna mā a'bud : dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah,
  4. وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ wa lā ana 'ābidum mā 'abattum : dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
  5. وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ wa lā antum 'ābidụna mā a'bud : dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.
  6. لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ lakum dīnukum wa liya dīn : Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”

Begitu pula kami umat Nabi Muhammad saw sebagai umat muslim dan mukmin juga menyampaikan keyakinan kami ini kepada kaum kafir dhimmi (yang masih ingin damai, tidak mengancam dengan kekerasan, atau mengajak perang). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline