Lihat ke Halaman Asli

Muthiapzhr

Mahasiswa

Dasar-Dasar Al-Qur'an Dan Sejarah Kemunculan Persoalan-Persoalan Kalam

Diperbarui: 13 Desember 2024   08:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ilmu kalam, sering disebut sebagai ilmu ushuluddin, ilmu tauhid, Al-Fiqh Al-Akbar, atau teologi Islam, merupakan disiplin ilmu yang membahas tentang pokok-pokok agama, khususnya mengenai keesaan Allah SWT.  Ilmu ini lahir dari upaya para cendekiawan muslim untuk memahami dan menafsirkan ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan ketuhanan, serta merespon berbagai pertanyaan dan tantangan yang muncul di tengah masyarakat.

Al-Quran Sumber Utama Pemikiran Kalam

Al-Quran menjadi sumber utama bagi ilmu kalam.  Banyak ayat suci yang membahas tentang Dzat Allah, sifat-sifat-Nya, asma (nama-nama)-Nya, perbuatan-Nya, serta hubungan-Nya dengan manusia.  Ayat-ayat ini menjadi landasan utama bagi para ahli kalam dalam membangun argumentasi dan pemikiran teologis mereka. 

Sejarah Kemunculan Persoalan-Persoalan Kalam 

Munculnya persoalan-persoalan kalam tidak terlepas dari konteks sejarah Islam.  Peristiwa-peristiwa penting, seperti pembunuhan Khalifah Utsman bin Affan dan konflik kekhilafahan antara Ali bin Abi Thalib dan Mu'awiyah, menjadi pemicu munculnya berbagai pertanyaan dan perdebatan teologis.

Khawarij: Kelompok yang Menolak Arbitrase 

Salah satu kelompok yang muncul sebagai respons atas konflik kekhilafahan adalah Khawarij.  Mereka menolak keputusan tahkim (arbitrase) yang disetujui oleh Ali bin Abi Thalib, karena menganggap bahwa hanya Allah yang berhak memutuskan perkara.  Khawarij dikenal dengan pandangannya yang keras, yang menyatakan bahwa orang yang berdosa besar adalah kafir dan wajib dibunuh.

Murji'ah: Menyerahkan Keputusan kepada Allah 

Aliran Murji'ah muncul sebagai reaksi terhadap pandangan Khawarij yang dianggap terlalu ekstrem.  Mereka berpendapat bahwa orang yang berbuat dosa besar tetap mukmin, dan menyerahkan keputusan tentang dosa tersebut kepada Allah SWT. 

Mu'tazilah: Mencari Jalan Tengah 

Aliran Mu'tazilah, yang dikenal dengan corak pemikirannya yang rasional, berusaha mencari jalan tengah antara pandangan Khawarij dan Murji'ah.  Mereka tidak menerima pendapat bahwa orang berdosa besar adalah kafir, tetapi juga tidak menganggap mereka sebagai mukmin sepenuhnya.  Mu'tazilah dikenal dengan konsep "al-manzilah bain al-manzilatain" (posisi tengah di antara dua posisi). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline