setelah mengalami pandemi selama kurang lebih 3 tahun akhirnya pada bulan ramadhan tahun ini masyarakat bisa kembali menjalani aktivitas-aktivitas seperti tahun-tahun sebelum pandemi dan ngabuburit menjadi salah satu kegiatan yang sangat di tunggu di bulan ramadhan kali ini. ngabuburit adalah salah satu tradisi khas di indonesia untuk menunggu buka puasa di bulan ramadhan. tradisi ini sangat hits di segala kalangan masyarakat, baik dari kalangan tua maupun yang muda, baik anak-anak maupun orang dewasa di setiap daerahnya. Kegiatan ngabuburit dapat berupa banyak hal, seperti jalan-jalan, bermain, bercengkrama, mencari takjil gratis, mendatangi pasar kuliner, jalan jalan sore atau menghabiskan waktu di taman.
Di jogja sendiri ada beberapa tempat yang menjadi destinasi yang wajib di kunjungi saat ngabuburit, seperti alun alun kidul, malioboro, stadion mandala krida, stadion klebengan, kampung ramadhan jogokaryan, Pasar Sore Ramadhan Kauman, Pasar Ramadhan Pakualaman, Lembah UGM, Pasar Ramadhan Plaza XT Square dan masih banyak lagi. salah satu yang menjadi tempat paling ikonik untuk ngabuburit di yogyakarta adalah kampung ramadhan jogokaryan. Kampoeng Ramadhan Jogokariyan kembali diadakan di sekitar Masjid Jogokariyan atau tepatnya sepanjang Jalan Jogokaryan, Yogyakarta. Selain menjadi tempat ngabuburit, kampung ramadhan jogokaryan ini juga merupakan tempat untuk berburu takjil dan buka puasa gratis, yang mana setiap harinya kampung ramadhan jogokaryan ini di datangi oleh berbondong bondong orang, baik warga lokal, mahasiswa, turis lokal, maupun turis mancanegara.
Seperti yang dikatakan jihan seorang mahasiswa yang sengaja datang ke Kampung Ramadhan Jogokariyan untuk ngabuburit dan mencari takjil,serta melihat kemeriahan event ini "disini sangat ramai pengunjungnya, karena saya bukan merupakan warga asli sini dan seorang mahasiswa baru jadi ini adalah kali pertama saya mengunjungi kampung ramadhan jogokariyan ini, takjil yang di jual di sini sangat beragam dan tentunya masih ramah dengan kantong mahasiswa" ujar jihan.
di kampung ramadhan jogokariyan ini menjual berbagai macam takjil, seperti jajanan pasar, aneka seafood dan street food korea, kolak, berbagai macam jenis minuman, gorengan, sup buah, puding, makanan makanan yang tengah viral, serta berbagai jenis makanan lainnya. yang pasti dengan adanya kampung ramadhan jogokaryan ini dapat membantu UMKM atau Usaha mikro kecil menengah masyarakat setempat dan menaikan omset penjualan mereka, yang mana setidaknya ada 270 usaha mikro kecil menengah (UMKM) binaan Masjid Jogokariyan yang ikut memeriahkan jalannya kegiatan ini.
"Masjid Jogokariyan selama ini dikenal konsisten sebagai model pengelolaan masjid yang mampu membangkitkan ekonomi warga sekitar dan jaringan yang dibina masjid," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat membuka Kampoeng Ramadhan Jogokariyan.
selain itu masjid yang ada di kampung ramadhan jogokariyan ini juga menyediakan sekitar 3000 takjil gratis berupa makanan berat, minum, buah selama bulan ramadhan yang dikelola
oleh takmir Masjid Jogokariyan dan beberapa relawan. pada ramadhan tahun ini panitia masjid jogokariyan mulai kembali menyediakan menu berbuka puasa dengan menggunakan piring, setelah dua tahun sebelumnya yang mana masih masa pandemi dan mengharus untuk pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) menu berbuka puasa dari masjid jogokariyan disuguhkan dengan nasi kotak dan harus dibagikan ke beberapa titik seperti perempatan jalan, kantor kantor, polsek, pelayanan umum, karena Covid-19 yang masih tinggi di daerah istimewa yogyakarta namun karena pada tahun pandemi sudah mereda akhirnya kegiatan bisa dilakukan seperti tahun tahun sebelum pandemi. Menu buka puasa yang di sediakan oleh panitia masjid jogokariyan pun bukan kaleng kaleng, mulai dari rawon daging sapi, tongseng ayam, hingga bistik (untuk informasi lebih lanjut bisa dilihat di laman instagram masjid jogokariyan). Oleh sebab itu setiap harinya masjid jogokariyan ini di padati oleh masyarakat, terutama para mahasiswa yang sedang mencari buka puasa gratis, dalam rangka menghemat pengeluaran dan di jadikan ajang perbaikan gizi bagi para mahasiswa terutama pada saat akhir bulan.
"tadi saya datang pukul 16.30 namun sudah ramai sekali orang, dan antrian untuk mengambil buka puasa pun sudah sangat panjang, jadi saya memutuskan untuk tidak ikut mengantri dan benar saja 5 menit kemudian ada pengumuman bahwa 3000 porsi yang sudah disiapkan oleh panitia sudah habis di bagikan, oleh karena itu kepada masyarakat atau mahasiswa yang ingin ikut buka puasa bersama di masjid jogokariyan di harapkan datang lebih awal agar masih dapat takjilnya" ujar jihan salah satu mahasiswa yang mendatangi masjid jogokariyan tadi.