1.Filsafat
Filsafat adalah berpikir dan merasa sedalam-dalamnya terhadap segala sesuatu sampai kepada inti persoalan. Kata filsafat berasal dari kataPhiloyang berarti cinta, dan kata Sophosyang berarti ilmu atau hikmah. Dengan demikian, filsafat berarti cinta terhadap ilmu atau hikmah. Poerwantara mengemukakan filsafat berarti alam pikiran atau alam berpikir. Namun, tak semua berpikir berarti berfilsafat. Karena berfilsafat adalah berfikir secara mendalam dan sungguh-sungguh.
Filsafat adalah induk segala ilmu yang mempunyai obyek material dan obyek formal, obyek materialnya adalah akal sedangkan obyek formal ilmu filsafat adalah kebenaran, kebaikan dan keindahan secara berdialektika.Dalam penelitian, kata objek itu adalah sesuatuyang menjadi pokok pembicaraan.Dalam penjebarannya objek tersebut terdiri dari objek material dan objek formal.Objek mateial dari suatu disiplin ilmu pengetahuan, ini bisa saja sama dan saling berhubungan antara satu ilmu dengan ilmu yang lain, sebagai contoh ilmu kedokteran, antropologi, psikologi ilmu sejarah dan sosiologi.Ilmu sejarah yang sama-sama membahas manusia sebagai objek materialnya. Jadi kadang disebut sebagai ilmu-ilmu kemanusiaan. Setiap pemikiran manusia berpotensi ada sejarah di dalamnya, selalu dikaitkan dengan pola kebudayaanyang melingkupinya. Sejarah filsafat adalah laporan suatu peristiwa yang berkaitan dengan pemikiran filsafat. mulai dari zaman pra Yunani hingga zaman modern.Peristiwa munculnya filsafat di Yunaniterbilang peristiwa unik dan ajaib.
Hal itu dipengaruhi oleh banyak faktor yang mendahului dan seakan-akan memersiapkan lahirnya filsafat di Yunani Kuno. Dalam hal ini K. Bettens (1990) menyebutkan ada tiga faktor5(a) Mitos bangsa Yunani. Yunani memiliki banyak mitologi. Mitologi lebih dahulu dari filsafat. (b). Kesusastraan Yunani. Karya puisiHomeros,adalah puisi yang sangat digemari rakyat untuk mengisiwaktu luang dan sekaligus memilikinilai edukatif". (c) Pengaruh Ilmu Pengetahuan. Orang Yunani tentu berutang budi kepada bangsa lain dalam menerima beberapa unsur ilmu pengtahuan. Seperti ilmu ukur dan ilmu hitung sebagian berasal dari Mesir. Pengaruh Babilonia dalam perkembangan ilmu Astronomi di negeri Yuanani. Baru pada bangsa Yunanilah didapatkan ilmu pengetahuan yang bercorak dan sungguh-sungguh ilmiah"6Filsafat budaya memiliki keunikan, karena beberapa unsur pembahasannya terkait dengan bidang studi lainnya, seperti filsafat sejarah, antropologi, sosiologi, dan psikologi.Masing-masing dari bidang studi tersebut dapat dijadikan sebagai penopang dalam menjelaskan filsafat budaya. Salah satu faktor mengapa filsafat budaya semakin diminati, karena banyaknya kejadian besar yang telah terjadi di dunia ini, yang selanjutnya memberikan andil dalam perubahan pola kehidupan manusia.Filsafat budaya berusaha menganalisa unsur-unsur budaya beserta kaidah-kaidahnya, struktur, derajat, dan nilai-nilai yang mengiringinya. Meskipun filsafat budaya ini lahir di abad 20, namunakarnya telah ada pada masa Socrates dan bahkan sebelumnya. Salah satu cabang penting dari filsafat budaya, adalah filsafat antarbudaya berakar dari budaya yang berbeda-beda serta mengakui realitas keragaman budaya tersebut sebagai langkah membangun proses kerja-sama dan dialog yang disertai dengan kesepemahaman pemikiran.
2.Kebudayaan
Kebudayaan merupakan hasil interaksi kehidupan bersama. Manusia sebagai anggota masyarakat senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Suatu gerakkonjungsi atau perubahan naik turunnya gelombang kebudayaan suatu masyarakat dalam kurun waktu tertentu disebut dinamika kebudayaan. Dalam proses perkembangannya, kreativitas dan tingkat peradaban masyarakat sebagai pemiliknya sehingga kemajuan kebudayaanyang ada pada suatu masyarakat sesungguhnya merupakan suatu cermin dari kemajuan peradaban masyarakat tersebut.Perbedaan mendasar yang menempatkan manusia sebagai makhluk yang tertinggi adalah manusia memiliki budi atau akal pikiran sehingga manusia menjadi satu-satunya makhluk hidup yang memiliki kemampuan menciptakan hal-hal yang berguna bagi kelangsungan kehidupannya (makhluk berbudaya).
Manusia harus beradaptasi dengan lingkungannya untuk mengembangkan pola-pola perilaku yang akan membantu usahanya dalam memanfaatkan lingkungan demi kelangsungan hidupnya. Manusia juga membuat perencanaan-perencanaan untuk memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan. Semua yang dihasilkan dan diciptakan oleh manusia dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidup itu disebut kebudayaan.Gazalba (1979 : 72) mendefenisikan kebudayaan sebagai "cara berfikir dan cara merasa,(kebudayaan bathiniah) yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan sekelompok manusia, yang membentuk kesatuan social dalam suatu ruang dan satu waktu".Ketika berbicara mengenai budaya, kita harus mau membuka pikiran untuk menerima kritikan dan banyak hal baru. Budaya bersifat kompleks, luas dan abstrak. Budaya tidak terbatas pada seni yang biasa dilihat dalam gedung kesenian atau tempat bersejarah, seperti museum. Tetapi, budaya merupakan suatu pola hidup menyeluruh. Budaya memilikibanyak aspek yang turut menentukan prilaku komunikatif. Kebudayaan sebagaikontradiksi antara immanensi dan transendensi dapat dipandang sebagai ciri khas dari kehidupan manusia seluruhnya.
Arus alam itu berlangsung terus dalam diri manusia, tetapi di sini nampak suatu dimensi baru. Manusia tidak membiarkan diri begitu saja dihanyutkan oleh proses-proses alam, ia dapat melawan arus itu, ia tidak hanya mengikuti dorongan alam, tetapi juga suara hatinya. Kebudayaan dewasa ini dipengaruhi oleh perkembangan yang pesat, dan manusia modern sadar akan hal ini. Kesadaran ini merupakan suatu kepekaan yang mendorong manusia agar dia secara kritis menilai kebudayaan yang sedang berlangsung. Dan untuk bisa dicapai hasil ini, harus memiliki gambaran yang lebih jelas mengenai perkembangan kebudayaan dewasa ini. Untuk bisa diketahui hasil gabaran tersebut, manusia perlu melihat perkembangannya sendiri latar belakang tahapankebudayaan dulu. Adapun tahap-tahap dalam perkembangankebudayaan, di bagi menjadi tiga tahap, ialah : tahap mitis ,tahap ontologis, dan tahap fungsionil. Pentingnya kebudayaan untuk mengembangkan suatu pendidikan dalam budaya nasional mengupayakan, melestarikan dan mengembangkan nilai budaya-budaya dan pranata sosial dalam menunjang proses pengembangan dan pembangunan nasional serta melestarikan nilai-nilai luhur budaya bangsa.
Kebudayaan merupakan warisan sosial, seperti bahasa, dapat dipindahkan dari generasi ke generasi selanjutnya. Menurut Koentjaraningrat dalam Mattulada(1997)kebudayaan itu memilki tiga wujud, yaitu wujud kwbudayaan (1) sebagai suatu kompleks ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya, (2) sebagai kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat, (3) sebagai benda-benda hasil karya manusia.. Sedangkan unsur-unsur kebudayaan secara universal sebagai berikut; (a) sistem universal religi dan upacara keagamaan (b)organisasi kemasyarakatan, (c) pengetahuan, (d) bahasa, (e) kesenian, (f) mata pengcaharian hidup, (g) teknologi dan peralatan.13Kebudayaan masyarakat, itu bersumber pada masyarakat itu sendiri. Hasil karya masyarakat melahirkan teknologi atau kebudayaan kebendaan yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi masyarakat terhadap lingkungan di dalamnya.Hubungan antara Filsafat dan kebudayaan.Apabila dibandingkan defenisi kebudayaan dan defenisi filsafat, bertemu dalam hal berfikir. Filsafat merupakan caraatau metode berfikir sistematik dan universal yang berujung pada setiap jiwa, sedangkaan kebudayaan merupakan salah satu hasil berfilsafat yang termanifestasi pada cipta, rasa, dan karsa sikap hidup dan pandangan hidup (Gazalba). Dengan demikian, jelaslah filsafat mengendalikan cara berfikir kebudayaan. Di balik kebudayaan ditemukan filsafat.
3.Hubungan Budaya dengan Sastra
Kebudayaan merupakan karya Sastra hasil karya dari individu, hanya saja objek yang disampaikan tidak akan terlepas dari kebudayaan dan kehidupan sosial masyarakat. Karya sastra itu tidak pernah tercipta dari kekosongan. Budaya dan sastra memilikiketergantungan satu sama lain. Sastra sangat dipengaruhi oleh budaya, sehingga segala hal yang terdapat dalam kebudayaan akan tercermin didalam sastraProsa, yang termasuk dalam sastra. terkadang disebut-sebut sebagai narrative fiction, prose fiction, atau hanya fiction saja. Jika kebudayaan adalah sistem yang mengatur interaksi manusia didalam masyarakat, sastraadalah suatu sistem yang berfungsi sebagai sarana berlangsungnya interaksi. Sebagai contoh, Kesusastraan Indonesia menjadi potret sosial budaya masyarakat Indonesia. Tidak jarang, kesusastraan Indonesia mencerminkan perjalanan serjarah Indonesia, kegelisahan kultural dan manifestasi pemikiran Bangsa Indonesia. Misalnya, kesusastraan zaman Balai Pustaka (1920-1933). Karya-karya sastra pada zaman itu menunjukan problem kultural ketika Bangsa Indonesia dihadapkan pada budaya Barat.