Lihat ke Halaman Asli

Cara Menanamkan Nilai Agama dan Moral Pada Anak yang Perlu Kita Ketahui

Diperbarui: 13 Desember 2022   01:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sangat penting untuk memberikan contoh yang positif bagi mereka, anak kecil akan terus-menerus meniru perilaku orang tuanya. Anak-anak dapat diajari berbagai perilaku yang dapat diterima, termasuk perilaku yang sesuai dengan agama atau standar masyarakat.

Karena mereka masih muda, wajar jika mereka membutuhkan ruang sendiri agar termotivasi untuk mendengarkan dan mengikuti instruksi orang tua mereka. Ada berbagai cara sederhana agar anak dan orang tua bisa berbagi ilmu sambil bersenang-senang. Sangat mudah untuk memberikan contoh dan saran kepada anak muda jika Anda memanfaatkan waktu ini.

Berikut merupakan cara menanamkan nilai agama dan moral untuk anak usia dini, selain mudah dilakukan, cara berikut juga bisa dipakai dalam jangka waktu yang lama untuk menasehati anak. 

1. Berikan Contoh Pada anak

Karena keluarga adalah tempat anak-anak belajar sesuatu pada awalnya, langkah pertama adalah memberi contoh bagi mereka. Anda dapat menjadi contoh dengan berbicara dengan hati-hati, menggunakan bahasa formal, dan menahan diri dari menggunakan bahasa kotor.

Jika orang tua memimpin dengan memberi contoh, anak-anak akan lebih mudah mengindahkan nasihat yang mereka berikan. Anak-anak dapat mengembangkan kebiasaan luar biasa di sini, yang merupakan tempat yang bagus untuk memulai. Anak-anak secara bertahap akan mengadopsi saran dan rutinitas orang tua mereka.

2. Sampaikan Nasihat dengan cara yang menyenangkan

Hati seorang anak tidak bisa setenang orang dewasa, jadi penting untuk membuat ide dan memberikan bimbingan dengan cara yang ringan. Misalnya, membaca cerita pengantar tidur, berbagi cerita moralitas, dan memberikan nasihat kepada anak-anak muda saat mereka sedang depresi adalah contoh yang bagus.

Saat anak sedang beraktivitas, Anda juga bisa memberikan bimbingan, misalnya dengan memberikan mereka mainan, buku, atau lagu yang mendorong perilaku positif. Hal itu bisa mendarah daging menjadi kebiasaan positif selain bisa menghibur anak saat emosinya sedang sedih atau galau.

3. Mulai dari Kebiasaan sederhana

Anak  biasanya akan merasa sulit untuk menghentikan kebiasaan yang mengakar jika Anda memberi contoh sekaligus. Mulailah dengan menetapkan rutinitas sederhana, seperti mencuci piring sendiri setelah makan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline