Lihat ke Halaman Asli

Peran Orangtua sebagai Pengganti Guru Dalam Mendukung Pembelajaran Daring di Masa Pandemi

Diperbarui: 16 Juli 2021   14:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sejak Covid- 19 masuk ke Indonesia, sistem pembelajaran yang mulanya berbasis luring mengalami transformasi menjadi berbasis daring dengan menggunakan handphone dan internet. Dikutip dalam kemdikbud.go.id, bahwa Menteri Pendidikan dan Kebudayan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah guna Mencegang penularan Covid- 19 di Indonesia. Pada awalnya pemerintah meliburkan pembelajaran disekolah selama 14 hari untuk mencegah naiknya angka penularan Covid- 19 yang terus bertambah. Akan tetapi KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) yang tetap wajib dilakukan membuat guru harus memastikan bahwa pembelajaran tetap bejalan dengan lancar, meskipun para siswa berada dirumah.

Pemberlakuan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sekarang ini, terkadang membuat para siswa mengalami kendala. Seperti tidak memiliki handphone ataupun laptop, keterbatasan sinyal, hingga kurangnya pemahaman dalam menggunakan teknologi. Hal ini diakibatkan karena para siswa belum dapat beradaptasi terhadap perubahan sistem pendidikan. Dimana mereka awalnya belajar secara tatap muka di sekolah kini dialihkan menjadi pembelajaran daring di rumah. Ditambah para guru sekarang hanya langsung memberikan intruksi berupa bacaan dan memberikan tugas tanpa menjelaskan materi terlebih dahulu. Hal inilah yang membuat tidak sedikit siswa merasa kebingungan, karena mereka dituntut untuk faham tanpa ada penjelasan materi.

Oleh karena itu, partisipasi orang tua dalam mendukung pembelajaran daring sekarang ini dianggap penting. Kerjasama antara guru dan orang tua juga dibutuhkan dalam pembelajaran daring, karena orang tua merupakan partner guru dalam mengajar anak di rumah. Sehingga pembelajaran secara daring ini memiliki tantangan tersendiri bagi orang tua sebagai pembimbing anak dalam memahami materi pembelajaran dan turut selalu mendampingi anak selama pembelajaran.

Dampak dari pembelajaran daring selama pandemi Covid- 19 ini juga membuat siswa merasa jenuh dan bosan. Sehingga tidak jarang menyababkan anak menjadi malas dan tidak semangat dalam mengikuti pembelajaran. Menghadapi kondisi seperti ini, peran orang tua sangat dibutuhkan dalam memberikan motivasi maupun semangat kepada anak. Dengan memberikan reward ketika anak berhasil dalam menjalani pembelajarannya serta memberikan punishment ketika melakukan kesalahan juga termasuk metode yang tepat agar anak merasa senang dan semangat ketika mereka mengikuti pembelajaran dari sekolah.

Selain itu dengan memberikan fasilitas pembelajaran yang lengkap juga dapat membatu proses belajar anak dari rumah agar berjalan lancar. Seperti tersedianya handphone, laptop, serta kuota internet untuk belajar. Orang tua juga dapat membuat media pembelajaran daring sendiri ataupun membuat rangkuman pembelajaran berupa materi agar anak lebih mudah untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini dapat membuat anak tidak gampang merasa bosan ataupun merasa jenuh. Serta orang tua juga dapat ikut membimbing dan mengawasi anak ketika mereka mengerjakan tugas ataupun pekerjaan rumah yang di berikan guru disekolah. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa anak tidak merasa tertekan dalam mengikuti pembelajaran berbasis daring.

Terjalinnya komunikasi antara guru dan orang tua melalaui grup di media sosial juga dapat membantu orang tua untuk tahu bagaimana mereka harus memonitoring anak mereka dan mengetahui bagaimana perkembangan belajar anak mereka selama dirumah. Meskipun anak- anak sekarang menggunakan sistem pembelajaran secara daring, para orang tua diharapkan juga dapat membuat anak mereka merasa seperti sekolah luring atau sekolah secara tatap muka. Bagaimana caranya? Yaitu dengan tetap membangunkan anak di pagi hari sesuai dengan jadwal jam sekolah, memandikan anak, dan memberikan sarapan seperti biasanya, lalu memakaikan seragam sesuai dengan hari sekolahnya. Hal tersebut dipercaya akan membuat anak lebih merasa nyaman dan tidak tertekan terhadap perubahan sistem pembelajaran selama masa pandemi sekarang ini. Cara ini tidak hanya dapat dilakukan untuk anak TK ataupun SD, tetapi juga tetap dapat diterapkan untuk anak SMP, SMA, ataupun Mahasiswa.

Terkadang beberapa orang tua juga mengalami kendala perihal waktu, dimana mereka tidak mampu meluangkan waktu untuk mendampingi anak- anaknya selama proses pembelajaran daring di rumah sekarang ini. Hal ini dapat diatasi dengan tetap memonitoring anak melalui CCTV rumah ataupun dengan video call. Para orang tua juga dapat memanggil guru les privat ke rumah ataupun berlangganan paket pelajar agar materi pembelajaran yang mereka tidak pahami tetap dapat dijelaskan meskipun bukan orang tua mereka langsung yang dapat menjelaskan.

Sehinga terbukti bahwa peranan orang tua sangat besar dalam proses pembelajaran anak selama sekolah daring. Diharapkan kepada para orang tua untuk lebih peduli terhadap pendidikan anak, karena tidak sedikit anak merasa tidak nyaman bahkan stress dengan adanya transformasi sistem pendidikan saat ini. Selalu berikan semangat kepada anak dan tunjukan bahwa kalian para orang tua peduli terhadap mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline