Menyambung dari tulisan sebelumnya (Baca disini: Mengapa Sulit Konsisten dalam Mencapai Tujuan?), pada tulisan kali ini kita akan membahas mengenai apa saja yang perlu kamu evaluasi ketika merancang sebuah goal/tujuan agar bisa tetap konsisten dalam berupaya mencapainya.
6. Sedikit tapi konsisten
Membentuk kebiasaan baru membutuhkan waktu dan usaha yang berkelanjutan. Resikonya perlu melawan kebosanan akan rutinitas dan mungkin juga kelelahan. Jadi, hindari target yang sulit di awal. Yang perlu dicapai adalah konsistensi terlebih dahulu. Mulai dengan yang ringan sampai pola terbentuk dengan stabil baru tingkatkan dari segi kualitas ataupun kuantitas.
Contohnya jika kamu ingin membiasakan melakukan sholat sunat rawatib. Bila sebelumnya kamu sama sekali tidak pernah melakukan sholat rawatib, maka bisa dimulai dengan melakukan sholat qobla subuh terlebih dahulu secara teratur. Ketika sudah dilakukan dengan konsisten--artinya dalam situasi dan kondisi apapun tetap melaksanakan, maka langkah berikutnya adalah dengan menambah sholat rawatib ba'da maghrib, dst.
7. Menyadari konsekuensi dari tujuan
Ketika semangat sedang menurun, penting untuk sejenak menarik napas dan mengingat kembali alasan mengapa kamu ingin mencapai tujuan itu. Apa dampak positif yang akan kamu dapatkan setelah kamu melakukan hal-hal yang direncanakan? Apa dampak negatif yang akan kamu dapatkan jika kamu tidak mencapai tujuan itu?. Agar selalu ingat dampak-dampak ini, kamu bisa menuliskannya di atas kertas lalu tempel di tempat dimana kamu akan sering melihatnya.
8. Menantang bukan mengancam
Bagaimana cara kamu 'membahasakan' tujuan akan mempengaruhi persepsi dan semangat dalam mencapainya. Apakah cara kita menetapkan tujuan disertai threat atau challenge? Coba bandingkan dua tujuan ini:
a. Saya harus lebih sering belajar karena jika tidak saya akan mengulang semester ini
b. Saya harus belajar bagaimana menyusun jadwal belajar yang efektif agar saya bisa lebih mudah memahami pelajaran
Mana kalimat yang lebih positif?