Lihat ke Halaman Asli

Bany Tamim

Hanya rumput berharap hidup tanpa diinjak

Ku Teguk Puisimu

Diperbarui: 14 Oktober 2016   23:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mataku merah

menatap pasrah

 

Telingaku lara

benci suara

 

Otakku kering

terasa miring

 

Hatiku hampa

kehilangan makna

 

Mulutku bisu

terpasung haru

 

Tubuhku lumpuh

terkapar rapuh

 

Saat ku teguk puisimu

"kita putus"

 

2016




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline