Lihat ke Halaman Asli

Bany Tamim

Hanya rumput berharap hidup tanpa diinjak

Bahasa Cinta

Diperbarui: 17 Oktober 2016   12:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cinta bukan bahasa tumpul
Cinta bukan bahasa luka yang bersimbah air mata,
Cinta berakar rimpang membuhul pada ruang tertentu
Keindahannya terkuntum dalam semerbak ros surga kekal lagi abadi
Membangunkan jiwa-jiwa rapuh dari keterpurukan
Benderang mengoyak remang.

Lalu apa, kala cinta tak seirama,
mengapa cinta menggores membawa derai air mata.?

sungguh
itu sepenggal keindahan cinta yang harus di pahami
cinta lagi menggurui tentang air mata
supaya semua tahu bagaimana cara menyeka air mata.

Karena cinta adalah hidup yang tak selamanya suka berpihak
terkadang luka menghunus menusuk sukma.

Itulah cinta
sukar di bahasakan
sulit di umpamakan
namun, indah jika di paham.

2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline