Pembajakan film merupakan perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dan melanggar hukum. Dalam Pasal 1 angka 23 UU Hak Cipta, pembajakan didefinisikan sebagai berikut: Pembajakan adalah Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait secara tidak sah dan pendistribusian barang hasil penggandaan dimaksud secara luas untuk memperoleh keuntungan ekonomi.
Biasanya para pelaku pembajakan film ini melakukan aksinya untuk iseng dan ada juga yang ingin mencari keuntungan. Film film tersebut akan diunggah di situs illegal seperti indoxxi, layarkaca21, dan beberapa situs illegal lainnya. Minimnya pengetahuan masyarakat tentang pembajakan film ini membuat banyak masyarakat menormalisasi hal tersebut, padahal itu merupakan perbuatan yang dilarang dan berimplikasi hukum. Banyak orang tertarik menonton film illegal karena menonton di situs illegal tidak dipungut biaya, sehingga banyak orang tertarik untuk menonton di situs tersebut.
Masih banyak masyarakat pengguna internet di Indonesia mengakses situs streaming konten ilegal tanpa membayar biaya langganan. Berdasarkan survei, YouGov menemukan fakta bahwa 63% konsumen online di Indonesia mengakses website film bajakan. Survei yang ditugaskan Coalition Against Piracy (CAP) menemukan 29% konsumen Indonesia memanfaatkan perangkat tersebut untuk streaming konten televisi dan video atau film bajakan.
Penyebab Masyarakat Indonesia Menonton Film Bajakan
Terdapat beberapa penyebab masyarakat Indonesia menonton film bajakan, antara lain:
1. Gratis
Selogan "Kalau ada yang gratis, mengapa harus bayar," benar-benar Indonesia banget. Alasan pertama mengapa lebih banyak orang yang menonton film bajakan adalah karena gratis. Masyarakat lebih memilih uang dipakai untuk kebutuhan lain, yang memang barang tersebut tidak bisa didapat secara gratis, berbeda dengan film yg bisa didapatkan secara gratis.
2. Konten yang disediakan lebih lengkap
Platform streaming legal yang kini semakin menjamur pun tidak menjamin bahwa mereka bisa menyediakan semua konten yang kita inginkan. Jadi, karena tidak punya pilihan lain, akhirnya beberapa orang pun memilih untuk mengakses konten bajakan. Platform ilegal lebih lengkap dikarenakan mereka tidak perlu membuat kerja sama atau membayar kepada pemegang Hak Cipta.
3. Tidak mengetahui bahwa mereka sedang melakukan pembajakan