Berburu Es Krim Viennetta
Riuh gemuruh obrolan warganet di Indonesia memang tidak ada habisnya. Di masa Pandemi Covid-19 ini, salah satu topik yang masih hangat diperbincangkan adalah tentang kelangkaan masker dan handsanitizer. Diduga kelangkaan kedua benda itu dikarenakan adanya penimbunan oleh para oknum yang mencari keuntungan lebih.
Disamping kelangkaan Masker dan Handsanitizer, warganet juga sedang ramai membahas betapa susah mereka mendapatkan Es Krim Vienneta, Es Krim mewah yang diidam-idamkan oleh anak-anak 90-an.
Kelangkaan Viennetta dipasaran, diperkirakan karena dua sebab. Pertama, Produsen Es Krim ini memang membuat produk ini secara terbatas, sehungga tidak dapat memenuhi animo masyarakat yang ingin merasakan manisnya nostalgia menikmati es krim ini yang pada masa kecil tidak bisa mereka dapatkan.
Wall's pun menyatakan bahwa Viennetta (reborn) tersebut memang produk yang terbatas. Hal itu dapat ditunjukkan dari foto yang diunggah pada akun isntagram resmi Wall's yang "meminta maaf" kepada konsumen yang belum dapat menikmati produk ini.
Kedua, karena ada beberapa orang yang menimbun untuk dijual lagi dengan harga mahal saat orang-orang kesusahan mencari produk ini. Es Krim yang dihargai 50 ribuan oleh produsen, dijual lagi dengan harga lebih mahal 70 - 100 ribuan.
Baru-baru ini ramai video dari akun seseorang yang sedang kesusahan mencari-cari dimana keberadaan toko yang masih menyediakan es krim ini. Dalam video tersebut juga digambarkan seperti seolah dia membongkar misteri kenapa es krim viennetta langka. Lihat video berikut ini:
Melihat video yang viral tersebut, membuat saya tertarik untuk melakukan hal sama seperti yang dilakukan oleh pemilik awirachma tersebut. Ketertarikan saya akan topik itu sampai-sampai membuat saya tergelitik mencoba merasakan juga sensasi berburu es krim viennetta yang katanya langka. Ekspetasi saya, saya bisa merasakan juga susahnya perjuangan para warganet menemukan es krim ini.
Kemudian saya bergegas untuk keluar dari kos-kosan (dengan sesuai protokol keluar rumah yang dianjurkan pemerintah), menuju ke minimarket dekat kos-kosan.
Namun ternyata saya harus kecewa, es krim yang katanya susah didapatkan itu bisa dengan mudah saya temukan di minimarket dekat kosan, tanpa perlu berburu ke beberapa minimarket. Bahkan, saya bisa menemukan es krim ini tanpa melakukan perjuangan.
Tantangan bertanya stok ke pegawai minimarket, pindah-pindah dari satu minimarket ke minimarket lain, hingga bongkar-bongkar rak freezer untuk menemukan si Viennetta tak sesuai yang saya bayangkan sebelumnya. Pun ketika aku coba pindah di lain minimarket untuk tahu apakah es krim ini tersedia atau tidak. Hasilnya, lagi-lagi saya bisa menemukannya dengan mudah.