Lihat ke Halaman Asli

Mustiana

Penulis

Singapura yang Bikin Ternganga Saking Kerennya

Diperbarui: 12 Mei 2019   11:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Art Science Museum letaknya ada di Marina by The Bay yang merupakan pusatnya turis. Museumnya juga ada di samping mal yang luasnya gila-gilaan sampe kaki pegel dah. Saya sendiri suka nyasar nih kalau ke muter ke sini dan paling memusingkan kalau nyasar di mal itu. 

Jadi kalau mau ke art museum itu ada di lantai 3 (kalau gak salah) trus keluar ada deh gedungnya. Apa yang menarik di museum itu?  Museum dengan tiket hampir 200 ribu ini jadi museum favorit artis ibu kota, banyak banget orang foto-foto di sini. Jadi kita bisa milih mau masuk ke instalasi seni bagian apa. Kalau saya sendiri suka yang kontemporer dan yang paling murah wkwkwkw... 

Akhirnya kita pun masuk ke museum yang keren banget ini. Pertama kita digiring masuk bergiringan ke suatu ruangan yang terbatas. Jadi saat masuk kita bingung tuh karena ruangannya gelap banget. 

Trus tiba-tiba ada cahaya satu dua tiga dan banyak bergerak random dan bentuknya simteris ditambah musik yang berdentum-dentum. Ga tahan mau videoin tapi gak maksimal, maklum HP murah wkwkwkw... Baru tahu ini worthed banget sama harga yang kita bayar. 

Karena abis dari ruangan itu kita ngerasa kleyengan, kita dipersilahkan masuk ke semacam ruang tengah lah. Lebih besar dengan latar ombak bergerak-gerak di tembok. Di sediakan juga beanbag jadi bisa memulihkan pikiran yang abis diputer-puterin sama teknologi. 

Sejenak kita leha-leha tiduran di sini. Asik banget. Sejuk serasa beneran di pantai. Tetapi tetap saja ruangannya dibuat gelap supaya efek ombaknya lebih terasa kali ya. 

Pantat kami sebenarnya sudah benar-benar tertancap sampai sulit lagi bergerak dari bean bag. Tapi akhirnya saya dorong-dorong mereka supaya mau lanjut jelajah museum ini. Di zona selanjutnya itu ada zona buat anak-anak. Entah kenapa banyak sekali anak-anak, untuk pertama kali saya mengintil mereka. Membuka sepatu lalu mengantre (saya gak tahu apaan ini, saya ikut aja) wkwkwk... Ternyata itu adalah peroooooossssooootan! wkwkwkw 

dokpri

Duh, malu ternyata saya harus turun ke perosotan digital. Jadi saat kita merosot itu perosotan berupa layar ini akan mecahin buah-buah yang kena badan saya, saat saya meluncur. Ini asli kocaq parah terasa kebawa masa lalu. 

Ternyata zona yang selanjutnya adalah zona anak-anak yang penuh dengan warna warni. Mereka bisa melukis, mainin miniatur tranportasi dan macem-macem sampai bermain ular tangga. Tawa anak-anak menular dan membuat saya sungguh bahagia. Selanjutnya ada air terjun digital yang keren banget sampai harus antre lho mau foto di sini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline