Lihat ke Halaman Asli

Tukang Ngarit Penemu Teknologi 4G LTE

Diperbarui: 5 Agustus 2015   16:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah era teknologi 3G, kini perkembangan dunia teknologi bergeser ke level yang lebih tinggi yaitu teknologi 4G LTE.  Mari kita mengenal apa itu 4G LTE.

4G adalah istilah bahasa Inggris, Fourth-Generation Technology yang di pakai untuk mengacu pada standar ke empat generasi telepon seluler. Sistem ini memakai jaringan pita ultra yang di pakai pada perlengkapan elektronik seperti ponsel dan laptop (USB modem).

3GPP LTE (Long Term Evolution) adalah standar komunikasi untuk mengakses data nirkabel yang berbasis GSM/EDGE dan UMTS/HSPA. Jaringan LTE tidak cocok dengan generasi 2G atau 3G, sehingga perlu di operasikan melalui jaringan spektrum nirkabel yang terpisah.

Untuk pemasaran nya, biasa kita menyebutnya sebagai 4G LTE yang berarti standar komunikasi nirkabel berbasis jaringan GSM/EDGE atau UMTS/HSPA yang di akses melalui perangkat ponsel atau alat mobile lainnya. Itulah sekilas tentang teknologi 4G LTE.

Tapi tahukah Anda,  penemu teknologi ini ternyata dulunya seorang tukang ngarit atau pencari rumput asli orang Indonesia. Penasaran? Mari mengenal lebih jauh tentang sosok si tukang ngarit penemu teknologi 4G LTE ini.

Mengenal Profesor Khoirul Anwar

Profesor Khoirul Anwar, dia lah sang penemu teknologi 4G LTE berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Usianya baru menginjak 37 tahun, namun gelar profesor sudah mampu di raihnya. Pria kelahiran Kediri anak dari  pasangan almarhum Sudjianto dan Siti Patmi ini termasuk warga berprestasi di Jepang.

Sejak kecil Khoirul memang sudah menyukai dunia sains. Buku tentang tokoh ilmuwan seperti Albert Einstein, Michael Faraday sampai tuntas di baca.

Pada tahun 1990 saat ayahnya meninggal dunia, cita-citanya yang tinggi sempat terhalang oleh masalah ekonomi keluarganya. Berkat tekad yang kuat akhirnya sang profesor muda ini mampu menyelasaikan program studinya.

Lulus dari Institut Teknologi Bandung Jurusan Teknik Elektro tahun 2000 melalui predikat cumlaude. Pada tahun 2000 mendapat beasiswa dari Panasonic untuk melanjutkan kuliah S2 dan S3 di Nara Institute of Science and Technology (NAIST). Lulus S2 pada tahun 2005 dan menyabet gelar doktor  pada tahun 2008.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline