Lihat ke Halaman Asli

Habib Mustofa

Universitas Ahmad Dahlan II Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah II Pendidikan Agama Islam II Juara 1 Lomba Menulis Essay Nasional UMPK

Masa-Masa Pertaruhan

Diperbarui: 10 Januari 2025   01:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Malam ini, sepanjang Jalan Prof. Soetomo, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, saya melintas pelan dengan Supra batok getar warna hitam, amanah dari Ibu ku itu.

Tak ada yang spesial di malam ini, sekedar malam ju'at pada umumnya. Waktu dimana Allah SWT menganugerahkan pahala berlipat ganda dengan segala ritus Ibadah yang hanya ditujukan kepada-Nya. 

Malam ini hujan rintih-rintih datang, pertanda Kumpul Alumni IMM FAI UAD usai. Ya betul, IMM FAI UAD, Ikatan yang telah mengikat saya selama lima tahun terakhir. Disana, suka, duka, keringat dan air mata menjadi satu. 

Pujangga berkata "hidup untuk gagal". ya memang benar, kita hidup baru sekali dan tidak ahli di semua bidang, bukan ?. maka dari itu, kegagalan adalah satu hal yang sudah pasti dan harus kita temui. 

Kegagalan itulah yang saya temui di IMM FAI. Kegagalan mengelola diri, membangun mimpi, kegagalan belajar psikologis, kegagalan menyusun strategi politik, bahkan gagal asmara-pun bukan hanya sekali. semua itu membersamai perjalanan saya selama lima tahun terakhir ketika berproses di IMM FAI UAD. Terimakasih atas luka ini (mirip lagu, wkwwk)

Pertemuan malam ini dengan seluruh alumni terasa kurang. Sontak, kegagalan saya di masa lampau seperti yang saya ceritakan diatas tadi seketika lewat. Sebenarnya tidak menyakitkan, toh memang seperti itu masa lalu saya, dan sekuat apapun tenaga, tidak akan pernah bisa saya rubah.

namun yang membuat saya berfiikir diatas motor supra hitam saya, adalah posisi saya saat ini. Jujur, menikmati kegagalan dikala gagal itu nggak asyik banget. Kalau hanya makan pare kemudian makan nasi, masih batas toleransi, karena parenya akan hilang sendirinya ketika nasi sudah berada di rongga mulut. Akan tetapi, ketika menikmati pare lalu menikmati brotowali dalam waktu yang bersamaan itu rasanya engggak banget!.

Saya sudah siap menceritakan waktu gagal saya di IMM untuk di bicarakan di poadcast youtuber terkenal, buku perdana atau atas podium ketika suatu saat sudah berhasil menjadi "orang", akan tetapi, posisi saya sekarang belum menjadi"orang" sepenuhnya.

Bayangan kegagalan tadi terjadi ketika posisi pekerjaan saya belum jelas setelah purna kuliah, selain itu yudisium pemberkasan yang bejibun itu juga tidak kunjung selesai, belum  lagi orang-orang rumah yang menitihkan beban beratnya kepada saya itu juga sepeserpun belum saya tunaikan, belum lagi persoalan tentang pemaknaan hidup dan jodoh, alamak, sudah jatuh tertimpa gajah nggak tuh.

Dalam pikiran saya hanya mampu meredam itu semua, sembari menikmati sebatang rokok Marlboro Filter Black hasil nyopi. 

Tapi, apapun itu, saya hanya bisa berkata pada diri sendiri, bahwa masa sekarang adalah masa yang sangat tidak mengenakkan. semua-muanya serasa bertrumpun menjadi satu, dan ketika difikirkan hanya akan menambah beban kognitif (gitu klau kata pacarku). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline