Lihat ke Halaman Asli

Mustika Dewi Rahmawati A

Saya adalah mahasiswa Universitas Negeri Surabaya jurusan Bimbingan dan Konseling

Pengaruh Menstruasi terhadap Proses Belajar Peserta Didik Perempuan

Diperbarui: 26 November 2022   18:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Beberapa dari kita mungkin sudah tidak asing lagi mendengar kata mestruasi kan. Nah kali ini saya akan membahas tentang pengaruh menstruasi terhadap proses belajar peserta didik perempuan.

Sebelum beranjak ke pembahasan ini, alangkah baiknya kita mengetahui apa itu proses belajar dan apa itu menstruasi. 

Proses belajar yaitu tahapan atau langkah perubahan perilaku kognitif, psikomotor, dan afektif pada diri peserta didik. Perubahan yang dimaksud ialah perubahab yang mengarah kepada hal positif.

Menstruasi merupakan peristiwa alamiah yang terjadi pada remaja perempuan yang ditandai dengan keluarnya darah dari vagina. menstruasi juga merupakan proses yang dilakukan organ reproduksi perempuan untuk mempersiapkan kehamilan. Menstruasi menjadi tanda bahwa remaja perempuan mengalami kematangan seksual. Siklus menstruasi terjadi setiap satu bulan sekali.

Adapun gangguan yang kerap kali terjadi pada saat menstruasi, salah satunya yaitu nyeri menstruasi yang terjadi pada perut. Gangguan ini paling banyak dialami pada usia 17 sampai 24 tahun. Nyeri menstruasi ini biasanya terjadi sebelum atau sesudah bahkan pada saat menstruasi berlangsung dan biasanya terjadi selama satu sampai tiga hari. 

Mengapa nyeri ini bisa terjadi? Jadi selama menstruasi, rahim akan berkontraksi untuk membantu melepaskan lapisannya. pada saat itu terjadi terdapat zat yang mirip dengan hormon (prostaglandin) yang terkait dengan nyeri dan peradangan memicu kontraksi otot rahim. Tingkat prostaglandin yang tinggi dikaitkan pada kram menstruasi dengan intensitas yang lebih parah.

Nyeri menstruasi tidak hanya terasa di bagian perut saja namun di bawah perut, punggung, bahkan anus. Tidak hanya itu, nyeri menstruasi biasanya bersamaan juga dengan mual atau muntah, sakit kepala atau pusing, kram pada kaki atau tangan, dan kelelahan.

Selain bersamaan dengan rasa sakit pada anggota tubuh yang lain, nyeri menstruasi juga menyebabkan perubahan mood. kebanyakan dari peserta didik pasti pernah merasakan nyeri menstruasi yang menyebabkan mood menjadi jelek atau buruk sehingga peserta didik menjadi malas untuk melakukan sesuatu bahkan dapat mempengaruhi aktivitas belajar dan konsentrasi belajar peserta didik tersebut.

Konsentrasi belajar yaitu pemusatan fokus atau perhatian terhadap suatu proses perkembangan kognitif. Peserta didik yang mengalami menstruasi kerap kali tidak dapat fokus dengan pembelajaran yang sedang berlangsung karena kehilangan konsentrasi akibat perubahan mood. 

Tidak sedikit juga peserta didik perempuan yang mengalami nyeri menstruasi pada saat proses pembelajaran berlangsung meminta izin kepada pendidik atau guru untuk meninggalkan ruang kelas dan menuju ke Unit Kesehatan Siswa (UKS) karena membutuhkan istirahat. 

Tetapi, ada juga peserta didik perempuan yang mengalami nyeri menstruasi pada saat pelajaran olahraga berlangsung tetap mengikuti pelajaran tersebut. Hal itu dikarenakan olahraga bisa menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri menstruasi. Pada saat olahraga, otak dan susunan sarag tulang belakang menghasilkan endorphin. Endorphin adalah hormon yang memiliki fungsi sebagai obat penenang alami dan dapat menimbulkan rasa nyaman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline