Lihat ke Halaman Asli

Kebijakan Ekonomi Pancasila dan Esensinya

Diperbarui: 10 Januari 2017   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyiapkan kebijakan ekonomi Pancasila atau ekonomi gotong royong yang dalam waktu dekat akan disampaikan kepada rakyat.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi di hadapan ribuan kader PDI Perjuangan yang sedang merayakan hari ulang tahun (HUT) PDI Perjuangan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (10/1). "Yang kita siapkan adalah kebijakan ekonomi Pancasila, ekonomi gotong royong yang sebentar lagi disampaikan," kata Presiden. (republika)

Komentar

Tentu saja kami sangat skeptis dengan apa yang dinamakan ekonomi pancasila atau gotong-royong. Kami tidak mempermasalahkan soal nama kebijakannya. Yang kami permasalahkan adalah esensi dari ekonomi tersebut. Karena menurut kami, apapun namanya, kebijakan ekonomi yang akan diterapkan tidaklah jauh beda dengan ekonomi Liberal.

Ekonomi Liberal lah permasalahan utama ekonomi di negeri ini. Yakni ekonomi yang menganggap bahwa setiap orang punya kesempatan yang sama untuk menguasai Sumber Daya tanpa batas. Jelas ini adalah pemahaman yang bermasalah dan bahkan tidak sesuai dengan pandangan Islam.

Islam memiliki pandangan ekonomi yang khas dan mandiri yang mana telah terbukti membawa kesejahteraan bagi rakyat nya selama 14 abad, baik untuk rakyat yang muslim dan non-muslim. Seharusnya Presiden melirik sistem ekonomi Islam dan menjadikannya alternatif penolong ekonomi bagi negeri ini. Gitu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline