[caption id="attachment_298848" align="aligncenter" width="490" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption]
Pagi kemarin (1/11) ingin membeli sikat gigi, karena sikat gigi sudah saatnya ganti. Berhubung kamar asrama dibelakang, saya putuskan untuk membeli sikat gigi setelah melaksanakan solat subuh di masjid asrama. Saya berpikir daripada harus bolak-balik, lebih baik sekali mendayung dua tiga pulau terlampui. Saya beli sikat gigi di minimarket Indo****t yang ada di depan asrama vyatra Jl. Ngareng Cepu.
Didalam Indo****t, saya mengambil barang-barang yang Ingin saya beli dan ke kasir untuk membayar. Karena masih pagi, Indo****t masih sepi dan tidak ada antrian dikasir. Setelah semua barang di Scan barcodenya kasir Indo****t yang melayani saya bilang, total belanjaan Rp. 54.000, dan saya bayar Rp. 55.000. Saya berpikir, kok bisa pas dalam ribuan.
Setelah itu kasir Indo****t memberikan kembalian ke saya Rp. 1000. Namun ada yang aneh, kenapa kasir tidak memberikan struk belanja. Mungkin karena ada yang disembunyikan dari struk, sehingga struk tidak diberikan. Biasanya kan begitu membayar, langsung di print struknya, dan struk diberikan bersamaan dengan pemberian uang kembalian, ini kok enggak.
Akhirnya saya bilang ke kasir “mana struknya?”. Ternyata kasir tidak langsung mencetak struk, saya kurang tahu apa yang di tunggu, karena kasir melakukan sesuatu di depan komputer. Setelah dicetak kasir langsung menjelaskan bahwa di struknya ada satu Item yang belum dimasukkan, kasir menjelaskan belanja saya Rp. 39.600 dan harga Item yang belum dimasukkan seharga Rp. 12.000 jadi total yang harus dibayar Rp. 39.600 + Rp. 12.000 = Rp. 51.600.
Memang ada keanehan, karena pembayaran sudah sesuai dengan barang yang saya beli maka saya tidak mau ribut. Coba saya tidak minta struk berarti kasir Indo****t tidak jujur seharusnya bayar Rp.51.600 kenapa dia bilang Rp. 54.000. Dari kejadian tersebut saya menganalisanya, karena ada teman saya yang pernah mengalami hal yang sama.
Dari gelagat kasir saya sudah tahu kalau ada yang tak beres. Pertama kasir Indo****t mencoba mencari keuntungan tambahan, Yaitu dengan tidak memberikan struk belanja dan meminta bayar lebih dari apa yang konsumen belanja, seperti pengalaman saya diatas. Kalau sesuai belanja kan harusnya kasir menagihnya Rp. 51.600 namun kenapa ia menagih Rp. 54.000, bahkan kalau sesuai dengan yang di struk harunya malah bayar Rp. 39.600.
Untuk menutupi kecurangannya, saya menduga ketika saya minta struk kasir mencari cara supaya kesalahan yang dilakukkannya dianggap biasa. Ada indikasi kasir langsung menghapus salah satu item belanjaan saya lalu struk dicetak. Berikut ini kronologisnya
[caption id="attachment_275557" align="aligncenter" width="300" caption="Struk dari Minimarket"]
[/caption]
- dikomputer tertera total yang dibayar Rp. 51.600 (dugaan saya) karena semua item sudah di Scan barcodenya
- kasir minta ke saya untuk membayar Rp. 54.000 (ada selisih Rp. 2.400)
- saya membayar Rp. 55.000
- kasir memberikan kembalian Rp. 1000 tanpa memberikan struk belanja
- saya minta struk
- karena kasir tidak mau kecurangannya ketahuan kalau di print normal tentu akan keluar tagihan Rp. 51.600 sesuai dengan dikomputer padahal kasir sudah minta pembayaran Rp. 54.000, kasir mencari cara agar kesalahannya dianggap wajar (saat saya minta struk tidak langsung dicetak dan harus menunggu beberapa lama, ada sesuatu yang dikerjakan kasir di depan komputer)
- setelah beberapa lama kasir mencetak struk, distruk total belanjaan Rp. 39.600 (ternyata kasir telah menghapus salah satu item belanjaan saya seharga Rp. 12.000 ini bisa diketahui karena Rp. 51.600 – Rp. 12.000 = Rp. 39.600. semakin memperjelas ada yang tidak beres kenapa dia meminta tagihan pembayaran Rp. 54.000)
- kasir langsung menjelaskan ada satu item yang belum dimasukkan ( kasir berbohong, kasir sendiri yang menghapus item belanjaan saya. Penghapusan item belanja akan digunakan sebagai alasan salah meminta bayaran, adalah saya lihat sendiri semua barang belanjaan sudah di Scan barcodenya)
- kasir menulis dengan pulpen di struk dengan menambahkan item seharga Rp. 12.000 lalu dia menghitung dengan kalkulator Rp. 39.600 + Rp. 12.000 = Rp. 51.600 (prosedur yang aneh, kan semua semakin memperkuat kalau ada yang tidak beres karena ternyata kasir meminta bayaran yang tidak sama dengan apa yang saya belanjakan)
- kasir memberikan kekurangan uang kembalian.
Kalau kasir jujur, mengapa tidak menagih pembayaran sesuai dengan apa yang ada dikomputer, namun meminta pembayaran Rp. 54.000. bahkan yang tercetak di struk Rp. 39600, tentunya apa yang ada dikomputer akan tercetak di struk.
Sengaja saya tuliskan kejadian ini karena tidak hanya dialami oleh saya, namun juga dialami oleh teman-teman saya di asrama oleh kasir yang sama, kalau kasir yang lain belum mengalami kejadian seperti itu. Maka berhati-hatilah kalau kasir minimarket tidak memberikan struk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H