Lihat ke Halaman Asli

Filsafat Rindu

Diperbarui: 9 Juli 2023   10:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Filsafat Rindu...

Dalam untaian kata setajam logika..
Memburu kebenaran hati pemilik jiwa..
Sunyi dalam keheningan malam hari..
Mencari kehadiranmu yang terhanyut ilusi...

Oh Tuhan pencipta kehidupan..
Rinduku kini pergi bersama angin..
Cinta yang memberi segudang khayalan..
Bertebaran tersapu hati yang dingin...

Kemewahan dunia yang menyilaukan ini..
Memberikan diriku tentang makna jati diri..
Aku sadar telah terjebak pada cinta buta dan tuli..
Namun di ujung penantian, rasa bahagia tak pernah kembali..

Aku anggap kehidupanku tlah sirna..
Bersama angin yang menghempaskan nafas cinta..
Bagiku rindu sejalan dengan hati yang bersua..
Tanpa sambutmu musnah semua jiwa...

Filsafat hati membuka tabir kebenaran..
Kalau cinta dan rindu harus seirama..
Seperti bunga yang merindukan kumbang..
Seperti adam yang merindukan hawa..

Filsafat hati membuka tabir kesucian..
Kalau cinta yang tulus berakhir indah..
Di tengah kerinduan dan godaan..
Setia selalu menunggu tanpa lelah...

Dunia tempat bersinggah tambah laun akan musnah..
Seluruh penghuninya akan binasa..
Tapi cinta dan rindu akan tetap memberi kisah..
Tentang rasa yang sulit dicerna..
Cinta yang agung..
Cinta yang sejati..
Selalu dipersembahkan pada pemilik cinta abadi..
Tuhan kaulah filsafat rindu ini...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline