Lihat ke Halaman Asli

Siluet Warna

Diperbarui: 23 April 2022   07:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Siluet warna

Kabur mata memandang puncak asmara..
Terancam bahagia, perasaan risau menyusur ruang gulita..
Terenggut badai terkapar di lembah nestapa..

Saujana cinta lemahkan pandangan netra..
Yang terlihat sempurna, bukankah itu tipuan semata..
Ketika kau capai puncaknya, bahagia itu tiba tiba sirna..
Sembari melangkah kau nyaris putus asa..
Menjelajah rangkaian peristiwa..
Mengulang memori yang terpendam lama..

Membuka lembar demi lembar hidup yang kau jalani..
Tampak siluet warna berganti mengisi..
Hitam putih hidupmu turut menjadi saksi..

Gambaran manusia hidupnya sudah terlukis..
Kanvas takdir menulis titik - titik bergaris..
Kuas menari sepanjang suka duka menangis..
Kuasamu kuatkan hati yang teriris..
Di tengah coretan - coretan yang bernada sinis..

Siluet akan menunjukkan arti kenyataan..
Bayanganmu tidak akan hilang oleh cahaya kebenaran..
Menembus kegelapan tersinari menjadi terang..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline