Lihat ke Halaman Asli

Persembahan Abadi

Diperbarui: 8 Februari 2022   05:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto : Pixabay

Persembahan abadi..

***************

Kurajut masa depanku dengan suka cita..
Suami shalih bersama buah hati tiga..
Seorang perempuan mana tidak bahagia..
Sempurna kurasa cukup nikmat yang kuterima..

Tapi aku masih sepi karena kosong yang menghampiri..
Kala aku tertawa nan bahagia..
Kala aku memeluk buah hatiku tercinta..
Datanglah perasaan yang sama..
Aku juga seorang puteri yang lahir dari wanita mulia..

Ibuku...yang membuat aku hadir didunia yang membisu..
Tatkala aku bangkit dari tidur panjangku..
Aku terhenyak ibuku menangis dalam mimpiku..
Sekedar mimpikah atau tabir nyata..
Tapi bagaimanapun mimpi itu membuatku tergugah..
Jika aku belum membuat ibuku bahagia..
Aku bersalah masih seperti panah..
Memberi bahagia pada keluarga..
Lupa pada orang tua..

Sekarang aku kembali pada mereka..
Ibuku yang tercinta, puterimu ingin kau bahagia..
Kubasuh wajahmu yang bercahaya..
Dengan air rahmat setulus jiwa..
Setiap dukamu, jadikan aku untuk penghibur tawa..

Semua harus kembali berpangku.. bagaimana tangan muliamu menggedongku..
Bagaimana senyum malaikatmu menemaniku..
Bagaimana gelisahku kau ajak aku pada dunia yang penuh warna..
Kau tak biarkan puterimu sedih dalam lara..
Kau tak bisa puterimu bergumul dengan nestapa..
Sekuat tenaga apapun itu kau perjuangkan aku menjadi puteri merdeka..
Didikanmu membuat aku bermakna..
Menjadi pengajar untuk memberimu pahala..
Doa puteri shalihah tak terputus oleh waktu yang tiada..
Ilmu yang bermanfa' at kelak akan memberi engkau syafa'at..

Ibuku...
Engkau berhasil membesarkan puterimu dalam ridha dan ikhlas..
Tak letih dan sia - sia apa yang telah engkau balas..
Allah Sang pencipta memberikan titah untuk berbakti..
Semua yang kumiliki tidak akan terjadi..
Bila tanpa doa dari mu..
Di tengah - tengah shalat wajibmu..
Di sepertiga tahajudmu..
Bibir yang penuh harapan mengalir lancar..
Saat itu aku masih belum sadar..
Kalau kasih sayangmu sepanjang masa yang tak akan pudar..

Wahai ibuku..
Anakmu kembali..
Menjamahmu dengan membumi..
Aku cium kening muliamu..
Karena aku mau engkau mulia bersama segala pengorbananmu..
Aku basuh telapak kakimu..
Karena surgamu ada bersama baktiku..
Aku mau membalasnya dengan segenap ragaku..
Persembahan seorang puteri pada wanita suci..
Mengilhami hidup dengan cinta tanpa pamrih..
Menyayangi duniaku dengan senyum bahagia nan abadi..

Kimmy ahmad
Sby, 4 Februari 2022

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline