Cemburu Terindah
Pada siapa perasaan cemburu pantas diberikan :
Apakah Dia sang rupawan layaknya Yusuf manusia tertampan..
Membuat semua wanita menangis ingin jadi istri idaman..
Terasa melihat rembulan, jari teriris tidak terhiraukan..
Ataukah Sulaiman penguasa kerajaan bumi dari utara dan selatan..
Raja penakluk kerajaan saba', pemilik 100.000 pasukan..
Balqis ratu tercantik tak berkutik saat adu kekuatan..
Tiba dikerajaan yang indah dan megah menawan..
Betis halus tersilau seolah air jernih dari batu berlian..
Bagaimana Bidadari cemburu pada keistimewaan dan kesempurnaan..
Baginya dia diciptakan mempunyai tugas pengabdian..
Memberi kenikmatan dan kehangatan..
Cemburu yang berlatar belakang pada status penciptaan..
Mereka tidak sama dalam penyembahan dan perjuangan..
Bidadari sejati adalah istri istri yang rela berhadapan..
Dengan arus dunia yang dipenuhi segala macam godaan..
Dia tidak goyah oleh rayuan setan..
Menjadi pendamping Imam meruntuhkan semua keburukan..
Wanita - wanita yang memiliki budi pekerti seperti perhiasan..
Memberikan seluruh hidupnya pada penyembahan tuhan..
Bagaimana bidadari tidak cemburu pada Muhammad rasul pilihan..
Walau hidupnya penuh kemuliaan akan wanita - wanita pemberian tuhan..
Dia masih mencintai umatnya di waktu nafas penghabisan..
Bukan kesenangan cinta pribadi dan handai taulan...
Cemburu terbaik adalah untuk kedamaian..
Merubah rasa cinta tidak harus memiliki penuh kehampaan..
Memberikan keutuhan cinta pada pengorbanan..
Orang - orang istimewa cemburu pada ketiadaan..
Yang tidak berharap pada balasan..
Tidak menerima suatu imbalan..
Cemburu tanpa kemunafikan..
Saat cinta dan rindu sudah menyatu pada hakikat kebenaran..
Dialah yang wajib cemburu..
Pemilik cinta dan rindu hakiki..
Saat kepunyaanNya disekutukan..
Berhak murka saat dia diduakan..
Kita tidak boleh cemburu..
Karena cemburu membuat hati terus memburu..
Diam dan tenang laksana karang..
Menyerahkan semua yang hilang..
Pada alam yang bersembahyang..
...
Kimmy ahmad
13, Des 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H