Lihat ke Halaman Asli

Asyik tapi Ngeri! Nikmati Senja Sembari Kulineran di Atas Rel Kereta Api

Diperbarui: 8 Januari 2022   22:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana sore hari di sekitar perlintasan kereta api di Gamping, Sleman, D.I. Yogyakarta, Minggu (12/12/2021).

YOGYAKARTA – Sebuah spot wisata kuliner di Yogyakarta tampak menarik. Bukan karena jajanannya tapi lokasinya yang berada di atas rel kereta api. Kulineran di tempat wisata sudah biasa, bagaimana dengan kulineran di atas rel kereta? Ngeri!

Spot wisata kuliner ramai dikunjungi warga di area rel kereta api di Mejing Wetan, Ambar Ketawang, Gamping, Sleman, D.I. Yogyakarta. Suasana senja yang indah di sekitaran perlintasan kereta api semakin lengkap lantaran sajian kuliner beranekaragam dijajakan oleh para penjual.

Di sekitar perlintasan kereta api tersebut banyak pedagang kuliner dan juga makanan ringan. Pengunjung tertarik datang hanya untuk sekedar menikmati sore dan jajanan sembari menunggu kereta api melintas, salah satunya yaitu Bapak Edi.

Bapak Edi mengatakan, dirinya datang bersama anak perempuannya hanya untuk sekedar menikmati waktu di sore hari. “Kebetulan rumah saya dekat sini, jadi sudah biasa jalan-jalan sore kesini. Rame dan seru sih bisa duduk-duduk diperlintasan kereta api. Apalagi kalau cuaca cerah. Saya sama anak saya soalnya dia sering minta jajan kesini” katanya.

Ia juga menambahkan bahwa saat ada kereta api datang, para pengunjung harus siap-siap dan bergegas pindah karena getaran kereta api yang melintas sangat berbahaya terutama bagi anak-anak. “Ya kalau ada kereta lewat harus cepat-cepat pindah. Kita kan juga didekat palang pintu, jadi kalau palang pintu turun ya kita tau kalau mau ada kereta lewat” tambahnya.

Wisata kuliner sore hari di perlintasan kereta api tersebut diminati banyak masyarakat lantaran suasananya yang asri dan para warga dapat menikmati pemandangan saat kereta api melintas. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa sebenarnya hal tersebut memiliki banyak resiko bagi para pengunjung.

Hal tersebut diakui oleh salah satu penjual yang sudah lama berjualan di spot wisata kuliner sekitar rel kereta api, Sriyono, yang mana menjelaskan bahwa sebenarnya para pengunjung sudah sering mendapat himbauan dari Humas PT KAI Daop 6 DIY untuk tidak melakukan aktivitas di sekitar rel kereta. Hal itu karena terutama rel kereta api tersebut masih aktif.

“Saya sudah lama berjualan disini sejak awal rame-ramenya tempat ini. Walaupun memang berbahaya duduk-duduk di atas rel. Pengunjung dan penjual juga sebenernya sudah sering mendapat himbauan dari Humas PT KAI Daop 6 DIY, seharusnya jangan ada kegiatan di sekitar rel. Tapi ya bagaimana orang-orang juga senang kesini dan kami para penjual juga bersyukur banyak pembelinya” kata Sriyono.

Ia juga menambahkan, banyaknya masyarakat yang acuh dengan hal tersebut mungkin membuat pihak KAI kuwalahan dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat. “Mungkin pihak KAI sudah kuwalahan memberi himbauan tapi diacuhkan masyarakat karena memang belakangan ini sudah tidak ada peringatan dan himbauan lagi dari pihak KAI” jelasnya.

Melihat peristiwa ini maka banyak harapan yang mungkin perlu disampaikan kepada pemerintah daerah, yaitu salah satunya dengan memberikan sosialisasi pada masyarakat tentang resiko dari aktivitas tersebut dan pemerintah memberikan solusi atau tetap mengembangkan wisata tersebut namun dengan memberikan pagar pembatas agar para pengunjung tidak duduk-duduk diatas rel kereta api.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline