Lihat ke Halaman Asli

Adik yang Mengajarkan

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Suatu ide bisa datang dari mana saja dan tanpa disadari juga. Jadi tak boleh putus asa. Suatu malam kulangkahkan kaki dan tangan tuk mencoba memainkan pianika kesayangan. Satu, dua percobaan adikku kelas 5 ku datang membawa pianika yang ber energy empat baterai. Dia pun melihat jari-jari ini yang menekan tut’s menggemakan lagu “mandi”.

Untunglah pengalaman kuliah plus percobaan tadi membuat jemari ini sudah merasa lihai. Peluang realisasi terbuka didepan mata, langsung saja ku ajarkan padanya. Tanpa basa basi, dan hanya menggunakan tradisi, ku contohkan kemana bergeraknya jari-jari ini. Satu kalimat telah dikuasai, ia pun minta tambah and tambah lagi. Di perjalanan ada beberapa bagian yang di- lupa -i, agar meningkat ku bimbing dengan solmisasi, ia pun tersendat-sendat mengikuti tapi kuatnya memori serta pengalaman bunyi telah menuntun jemari . lelah sudah menghinggapi tapi kami tetap menekuni, Alhamdulillah hasil sudah didapati.

Kini kucoba berkolaborasi, Perbedaan alat yang sedikit mempengaruhi, tak menyurutkan niat kami, kalimat demi kalimat pun bergantian asik mengikuti . Sayang ia masih gengsi untuk menyenandungkan syair mandi, biasa anak laki-laki. Sadar kudapati ternyata belajar musik itu menyenangkan hati, lebih-lebih mempunyai lahan pengembangan diri, semoga tetap terngiang di hati hari demi hari...Permainan pun sudah ku akhiri tapi ia tetap saja membunyikan pianika nya, tanpa disangka-sangka ibu pun mengikuti dan menemani. Benar-benar...

Konklusi yang mungkin berarti: 1)Mengajarkan musik kepada anak sekolah dasar diawali dengan tingkat kesederhanaan materi yang sesuai minat, bakat dan kedewasaan peserta didik. 2) Perlunya reinforcement yang menambah kepercayaan diri. 3) Variasi-variasi yang menantang, sabar, dan mendisiplinkan diri. 4) Segera benahi diri.

Terimakasih adik, engkau mengajarkan ku akan esensi mengajar musik tanpa strees di hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline