Di zaman yang modern ini kita selalu dimanjakan oleh teknologi yang hebat, dari hal yang sederhana seperti pemotong kuku, penjepit kertas, sandal dan lain-lain sampai tekhnologi yang cangih yaitu sepeda motor, pesawat terbang, handphone, computer laptop, daninternet. Alat-alat yang lebih canggih pun sudah mulai berdatangan.
Dengan dimanjakannya oleh alat-alat tersebut adakah dampak negativ yang kita dapatkan, konsumtif, malaslah salah satu jawabannya. Terlepas dari kemudahan tekhnologi, pernahkah terlintas dipikiran kita apakah tekhnologi yang semakin canggih itu selalu memudahkan? Yuk kita cermati bersama.
Tak usah jauh-jauh kita tandingkan saja computer vs pensil ? misalkan dua orang mempunyai modal Rp. 5000,- untuk menulis tugas menulis cerita dua halaman hvs, satu memilih menggunakan computer, satu lagi memilih menggunakan pensil. Secara logika harusnya computer lebih cepat dengan tekhnologi canggihnya, tetapi kenyataannya kita liat yuk…
Dari segi waktu dan biaya, balpoinl dapatlangsung print(Rp 0,-) mahasiswa kan pasti punya balpoin and kertas. Computer harus melalui langkah2 yang komplet dari menyalakan computer, menunggu proses boting, membuka jendela word sampai proses cetak. Eh mending ke warnet aja praktis. Oke Sudah dapat, tinggggggal cetak nih. Apa listrik padam!! Ya.. gatot (gagal total) nih (Rp 500,-)... mati satu tumbuh seribu..mati lampu cari yang baru.. (angkot Rp.1000,-)
Sudah satu halaman (balpoin) enaknya makan apa ya kalau dah selesai …. “Mbak mau ngeprint? Mati lampu mas! di planet sebelah aja mas”…. Assalamu’alaikum, Pak mau mengumpulkan tugas.Taruh dimeja saya…..Berapa pak? Dua lembar jadi Rp 1.000,-. Akhirnya makan uang lima ribu sampai rumah kenyang juga. Temanku yang serba canggih itu sedang apa ya?
Lagi naik angkot + plus, + panas + laper + kesel. (Rp 1.000,-) Pak mau ngumpulin tugas. Ya taruh saja di tong sampah. Lo kok ditong sampah sih pak. Jam berapa sekarang… tapi kan pak, saya tadi ke warnet terus mendown .... tapi mati lampu terussaya cari warnet di tempat lain yang tidak mati lampu terussss. … itu bukan kepentingansaya !! … duh malangnya nasibku … teknologi canggih yang selama ini jadi andalan kini jadi penghalang uang pun melayang eh masih Rp.1500,- untuk pulang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H