Lihat ke Halaman Asli

Mussab Askarulloh

Sastra Indonesia

Kisah Singkat dan Mengharukan tentang Lelaki X yang Menjadi Pengangguran di Masa Pandemi

Diperbarui: 2 Maret 2021   15:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tangkapan layar Google/dok. pribadi

Tulisan ini akan menceritakan sebuah cerita yang sangat pendek dan sangat fiktif tentang seorang lelaki X yang juga fiktif. Suatu ketika, si lelaki X sedang melakukan hal-hal yang cukup tidak berguna di dalam kamarnya yang sempit dan gerah. Saat itu waktu menunjukkan pukul satu hari sebelum tahun baru. 

Tepat di jam 22.00, di tengah keadaan tidak berbuat apa-apanya, tiba-tiba ponselnya menyala menandakan masuknya sebuah pesan. Karena ini cerita pendek dan fiktif, baiknya kita singkat saja ceritanya tanpa perlu banyak rangkaian kata-kata dan penggambaran suasana yang kurang penting.

Dari ekspresi singkat si lelaki X yang cukup bisa dibayangkan, kita dapat mengetahui bahwa ia baru saja mendapatkan pesan dari atasannya yang berbunyi: “Terima kasih atas kerja kerasnya selama beberapa tahun terakhir. Perusahaan tidak bisa lagi melanjutkan kontrak Saudara untuk tahun berikutnya.”

Bagian selanjutnya mengenai sakit hati, marah, kecewa, menangis, dan hal sedu sedan lainnya yang dialami oleh lelaki X akan kita lewati saja. Detilnya sudah banyak ditulis di cerita-cerita fiksi lain. Kalau betul-betul penasaran, tutup saja dulu cerita ini dan baca cerita-cerita drama tragedi lain. Dari sini kita akan langsung melompat ke bagian tentang betapa sulitnya lelaki X mencari pekerjaan lain di tengah kondisi pandemi. Sebentar, bagian itu dilewati saja. Selanjutnya ke bagian dramatis tentang bapaknya yang jatuh sakit sehingga tidak bisa bekerja lagi dan ibunya yang juga tidak bekerja. Tapi itu juga dilewati saja. Selanjutnya…

Yak, ternyata sudah selesai. Itulah tadi petualangan singkat lelaki X dalam menghadapi halang rintang kehidupan yang dapat dipastikan bahwa semuanya adalah fiksi. Kesimpulan dan pesan moral dari cerita fiksi sangat pendek ini adalah, janganlah menjadi seperti lelaki X yang menganggur di masa pandemi. Tamat.***




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline