Lihat ke Halaman Asli

Mussab Askarulloh

Sastra Indonesia

Antara "Menghentikan" dan "Memberhentikan"

Diperbarui: 19 Februari 2021   21:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Saya tiba-tiba teringat pernah terlibat perdebatan yang cukup sengit dengan seorang rekan kerja sewaktu bekerja di media dulu. Kami memperdebatkan soal bedanya kata "menghentikan" dan "memberhentikan". 

Rekan saya bersikukuh mengatakan bahwa kedua kata itu sebetulnya sama, dan bisa sama-sama digunakan dalam semua situasi bahasa yang sama. Sementara saya beranggapan bahwa keduanya berbeda dan punya maknanya masing-masing.

Uniknya, ternyata rekan saya itu merujuk pada makna yang ditulis oleh KBBI. Setelah kemudian saya cek, benar saja. Keduanya sama-sama memiliki makna "membuat berhenti". 

Seketika saya merasa aneh sendiri. Memang, sebelum cek ricek ke KBBI, saya berani berpendapat bahwa kedua kata itu berbeda makna dan penggunaan, hanya berdasarkan logika dan pemahaman sehari-hari saja.

Tidak berhenti di situ, saya tetap mempertahankan argumen dengan mencoba memberikan penjabaran berdasarkan logika dan pemakaian bahasa sehari-hari. Kurang lebih uraiannya seperti ini. 

Kata "menghentikan" dan "memberhentikan" memang sama-sama memiliki makna "membuat berhenti". Namun, berbeda secara kemampuan dan pelakunya.

Begini. Kata "menghentikan" digunakan oleh orang pertama/pelaku langsung terhadap objek yang ingin dihentikan. Orang pertama/pelaku ini memiliki kemampuan untuk langsung menghentikan objek tersebut. 

Misalnya, "menghentikan kendaraan", yang bisa menghentikannya hanyalah orang pertama/pelaku, yakni supir atau pengemudinya. Objeknya adalah kendaraan tersebut. Dengan kata lain, definisi "membuat berhenti" menjadi pas untuk kata "menghentikan".

Sementara, kata " memberhentikan" biasanya digunakan oleh orang kedua/yang lain untuk meminta orang pertama/pelaku agar membuat suatu objek berhenti. 

Orang kedua ini tidak memiliki kuasa atau kemampuan untuk langsung menghentikan objek itu sendiri. Ia hanya mampu membuat objek itu berhenti dengan cara meminta kepada orang pertama untuk menghentikannya. Rumit? Tidak. Saya beri contoh.

Misalnya, "memberhentikan taksi". Pada contoh kasus ini, orang yang ingin memberhentikan taksi biasanya adalah calon penumpang atau orang yang berada di luar taksi, atau yang sejak tadi kita sebut sebagai orang kedua. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline