SEBANYAK seratus orang penyair akan menghadiri Temu Penyair Asia Tenggara (TPAT) II Tahun 2022 di Kota Padang Panjang, Provinsi Sumatera Barat, pada awal Desember 2022 ini.
Para penyair itu berasal dari Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Vietnam, Timor Leste, dan tuan rumah Indonesia.
Pertemuan yang dihelat sebagai bagian dari kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) kota yang ke-232 itu merupakan agenda tahunan. Namun terhenti dua tahun belakangan, karena pandemi Covid-19.
Untuk menyukseskan agenda penting itu, pemerintah kota bersama panitia dan jajaran terkait lainnya melakukan berbagai persiapan. Bahkan Walikota H. Fadly Amran juga sudah melakukan konsultasi ke Perpustakaan Nasional RI.
"Para penyair dan masyarakat Padang Panjang menyambut baik kegiatan ini. Kita mendapat banyak masukan dari Perpustakaan Nasional terkait penyelenggaraan kegiatan TPAT. Ratusan peserta diinapkan di homestay yang dikelola masyarat," katanya.
Proses akurasi yang dilakukan tim khusus yang diketuai Ubai Dillah Al-Anshori, selaku ketua panitia TPAT, sudah belangsung beberapa pekan lalu.
Menurutnya, dari data yang dimiliki panitia, ada 500-an penyair yang mengirimkan puisinya ke laman panitia. Panitia memilih melalui sistem kurasi hanya 100 puisi terbaik dan sesuai tema 'Tokoh dan Sejarah Kota Padang Panjang.
Ubay menjelaskan, pertama kali dilaksanakan pada 2018 dengan menghadirkan kurang lebih 350 penyair. Sedangkan, pada TPAT II-2022 ini menghadirkan 100 penyair. Naskah puisi mereka telah diterima panitia awal April hingga 1 Juni lalu. Sedangkan tahap pengumuman lulus kurasi dilaksanakan pada 1 Agustus kemarin.
Padang Panjang hanyalah sebuah kota kecil, tapi dengan hawanya yang sejuk, terbukti sepanjang sejarah telah melahirkan dan membesarkan banyak penyair nasional sekaliber Hamka. Di sini juga bediri dengan gagah Institus Seni Indonesia (ISI), tempat mengasah calon-calon penyair.
Walikota Fadly pada suatu kesempatan pernah menegaskan, Padang Panjang merupakan pelopor para tokoh-tokoh penyair. Banyak penyair yang besar dari Padang Panjang, salah satunya Buka Hamka. Hal itulah yang ingin dibangkitkan lagi, dalam rangka membawa Padang Panjang menjadi Kota Penyair dan Kota Sastra.(musriadi musanif)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H