Kemenangan Donald Trump sebagai Presiden tidak hanya mencengangkan rakyat Amerika tapi juga Dunia. Donald Trump yang dikenal sosok yang rasis dan kerap melontarkan pernyataan kontroversial yang kerap menimbulkan kegaduhan politik, menang telak atas Hillary Clinton. Hasil pilpres menunjukkan Trump meraih 304 suara elektoral (EV), sedangkan rivalnya, hanya mendapat 227 EV. Untuk menjadi presiden AS hanya dibutuhkan 270 EV.
Donald Trump berhasil merebut suara Kelas pekerja kulit putih, terutama yang tidak mengenyam pendidikan universitas, laki-laki dan perempuan. Mereka yang tinggal di pedesaan menggunakan suara, antara lain dengan tujuan suara mereka didengar. Mereka inilah yang selama ini merasa ditinggal oleh kalangan mapan.
Sikap rasial ditandai dengna melarang muslim masuk ke Amerika. Sikap yang ditunjukkan ketika menjadi Presiden kemudian melarang muslim datang dari Iran, Irak, Suriah, Libya, Somalia, Sudan dan Yaman. Selain itu juga termasuk menutup seluruh masjid di Amerika,
Kemudian rencana pembangunan tembok berbatasan dengan Meksiko dan membatasi dari dari peredaran narkoba. Dan menghina warga Meksiko dan mengusir wartawan keturunan Meksiko,
Bahkan didalam debat Presiden, Donald Trump mencela wajah calon Presiden Carly Fiorina, mencela rambut Hillary Clinton. Bahkan menentang dan tidak mendukung Barack Obama sebagai Presiden.
Belum lagi sikap rasialnya dengan imigran dan pengungsi yang dituduh sebagai penyebab berbagai konflik social di tengah masyarakat.
Donal Trump yang dikenal Raja bisnis Amerika di The Trump Organisation dan pendiri Trump Entertainment Resort.
Kehidupan Donald Trump tidak sepi dari skandal. Baik pengakuan dari Miss Utah, Negara bagian AS, percakapan locker room, video viral dengan perempuan cantik berpakaian seksi. Cerita ini melengkapi rangkaian dari kemampuan Donald Trump melaksanakan agenda “Miss Universe, Miss USA dan Miss Teen USA.
Sikap rasial dan skandalnya selain menimbulkan kejijikan dari bangsa Amerika yang berlatar multi etnik juga memberikan antipasti di kalangan partai Republik. Berbagai kampanyenya kemudian membuat para penguasa partai Republik meninggalkan arena kampanye ketika mendengar sikap rasial dari Donald Trump.
Namun sikap rasial dan skandal Donald Trump tidak menghentikan Donald Trump menjadi Presiden AS. Rakyat Amerika telah memilih dan mengalahkan Hillay Clinton.
Terlepas dari kemenangan Donald Trump, kemenangan Donal Trump harus dilihat dari sudut pandang yang luas. Rakyat Amerika memilih Donald Trump, selain Donald Trumph merupakan orang yang popular namun berhasil merebut suara Kelas pekerja kulit putih, terutama yang tidak mengenyam pendidikan universitas, laki-laki dan perempuan. Termasuk daerah-daerah yang semula mendukung Partai Demokrat kemudian beralih memilih Donald Trump yang diusulkan oleh Partai Republik.