Lihat ke Halaman Asli

Musri Nauli

Media Ekspresi untuk melihat problema hukum, gejala-gejala sosial dan alam kosmologi Rakyat Indonesia

Pasukan Nasi Bungkus

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sebuah pemberitaan, Fadli Zon, petinggi Partai Gerindra mengeluhkan “pemberitaan miring”nya Prabowo di dunia maya. Prabowo sering diberitakan dalam peristiwa HAM (penculikan) dan PT. Kiana .

Entah dengan sadar akan dampaknya, Fadli Zon kemudian menyatakan para pengkritik di dunia maya dengan pasukan nasi bungkus (Panasbung). Fadli Zon tidak menghitung akan serangan balik (counter attack). Yang pasti, Fadli “kesal” dengan serangan di dunia maya.

Ucapan yang disampaikan “berkesan” serius. Padahal Fadli Zon menganggap “remeh” panasbung.

Ucapan “panasbung” dikesankan sebagai pasukan abal-abal. Pasukan murah meriah. Pasukan yang rela cuma “dikasih” nasi bungkus.

Fadli Zon “salah”. Pasukan cyber crime sudah pasti kalangan papan tengah atau papan atas. Tidak percaya. Yang pasti dia punya jaringan internet sendiri dan punya waktu senggang. Mari kita lihat di google. Mereka sendiri tidak pernah mengikrarkan diri sebagai pasukan cyber crime.

Yang pasti, pasukan cyber crime mempunyai seperangkat teknologi terbaru. Dia mempunyai ide kreatif. Dia mengolah ide menjadi issu yang kreatif. Dia mengambil gambar. Entah gambar betulan, gambar editan, gambar dicocok-cocokan. Hasil olahan gambar kemudian dibuatkan kata-kata yang menusuk, mengejek ataupun kata-kata yang sering dipakai oleh tokoh didalam gambar.

Bayangkan. Pasukan cyber crime itu punya kemampuan editan yang terbaru. Entah pake photoshop atau iphoto. Tapi yang pasti, hasil editannya bisa ditangkap dengan mudah di publik.

Lalu kemudian dia mengirimkan (upload) di berbagai media sosial (facebook, twitter, instalgram, blog rame-rame seperti kompasiana, forum detik).

Nah. Siapa orang yang mempunyai seperangkat teknologi dan kemampuan “mumpuni”, punya internet sendiri dan punya waktu senggang yang cukup kalo bukan kalangan papan tengah atau papan atas.

Ok. Mari kita telusuri satu persatu. Yang pasti kalo dia punya kemampuan seperti photoshop atau iphoto berarti dia informasi yang cukup untuk menambah keterampilannya. Hanya sedikit orang yang punya. Kemudian dia punya internet sendiri yang rela dibayar bulanan untuk menguploadnya. Lalu dia punya waktu senggang yang cukup.

Apakah melihat seperti itu bisa dikatakan berasal dari kalangan papan tengah atau papan atas ?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline