Lihat ke Halaman Asli

Musni Umar

TERVERIFIKASI

Maulid Natal Nabi Ibrahim Bersama dalam Perbedaan

Diperbarui: 26 Desember 2015   01:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini hampir bersaman dengan hari raya Natal. Pada tarikh 12 Rabi’ul Awal 1437 H bertepatan Kamis 24 Desember 2015 umat Islam memeringati Maulid Nabi Muhammad SAW. Sementara kaum Nasrani pada hari berikutnya, yaitu Jum’at tanggal 25 Desember 2015 merayakan Natal.

Maulid dan Natal memiliki arti yang sama yaitu hari lahir atau kelahiran. Menurut Wikipedia Eksiklopedia Bebas bahwa Maulid Nabi Muhammad SAW kadang-kadang disebut Maulid Nabi atau Maulud saja (Bahasa Arab‎, mawlid an-nabī), adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, yang di Indonesia perayaannya jatuh pada setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah.

Kata maulid atau milad dalam bahasa Arab berarti hari lahir. Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad.

Sementara menurut Wikipedia Ensiklopedia Bebas bahwa Natal (dari bahasa Portugis yang berarti "kelahiran") adalah hari raya umat Kristen yang diperingati setiap tahun oleh umat Kristiani pada tanggal 25 Desember untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Natal dirayakan dalam kebaktian malam pada tanggal 24 Desember; dan kebaktian pagi tanggal 25 Desember. Beberapa gereja Ortodoks merayakan Natal pada tanggal 6 Januari (lihat pula Epifani).

Dalam tradisi barat, peringatan Natal juga mengandung aspek non-agamawi. Beberapa tradisi Natal yang berasal dari Barat antara lain adalah pohon Natal, kartu Natal, bertukar hadiah antara teman dan anggota keluarga serta kisah tentang Santa Klaus atau Sinterklas.

Bapak Agama Samawi

Abraham disebut dalam Alqur’an “Ibrahim” sejak bayi telah diasingkan ke dalam gua untuk menghindari kejaran Raja Namrudz yang memerintahkan bahwa setiap bayi laki-laki yang baru lahir harus dibunuh.

Setelah dewasa, Ibrahim mengajarkan ajaran monoteisme (Tuhan hanya satu), sehingga terpaksa berhadapan dengan raja dan masyarakat penyembah berhala termasuk kedua orang tuanya yang pembuat berhala.

Atas sikap dan pendiriannya itu, Ibrahim dibakar hidup-hidup dan selamat, kemudiandiusir dari kampung halamannya.

Setelah menikah cukup lama dengan Sarah dan hampir berusia seratus tahun, Nabi Ibrahim telah berdoa supaya mendapat keturunan, belum dikaruniai anak sehingga istrinya meminta ia menikahi dengan Hajar, seorang budak dan pembantu mereka, kemudian lahir putera pertamanya yang diberi nama Ismail.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline