Lihat ke Halaman Asli

Musni Umar

TERVERIFIKASI

RPTRA, Hari Ibu dan Parenting Education

Diperbarui: 22 Desember 2015   11:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Pada hari Minggu, 13 Desember 2015, saya menghadiri pertemuan dengan warga Rusun Tipar Cakung, Jakarta Timur yang difasilitasi Ketua RW 10 Pak Mody. Pertemuan itu dihadiri puluhan ibu-ibu penggerak PKK, para ketua RT, tokoh masyarakat dan agama.

Pertemuan tersebut dilakukan dalam rangka pemantapan pelaksanaan pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di kawasan Rumah Susun Tipar Cakung yang dibangun PT Sumarecon.

Ibu-ibu banyak menyampaikan protes tentang RPTRA yang dibangun di Rusun Tipar setelah saya menyampaikan paparan tentang RPTRA, karena menurut mereka terlalu sempit dan tidak mungkin bisa memenuhi harapan warga yang menghuni 10 blok di Rusun Tipar Cakung dengan jumlah warga sekitar 3500 orang, belum lagi warga lain yang mendiami kelurahan Cakung Barat Jakarta Timur, yang juga berhak menggunakan RPTRA.

Saya berusaha menenangkan warga yang tidak puas dengan RPTRA yang sedang dibangun dan berusaha meyakinkan supaya menerima dengan lapang dada, karena sumber dana untuk membangun RPTRA di Rusun Tipar bukan dari APBD DKI, tetapi dari CSR (Corporate Social Responsibility) dari perusahaan.

Hal itu terjadi karena pihak pemborong yang mendisain dan membangun RPTRA dari PT. Sumarecon tidak melakukan konsultasi dan dialog dengan warga yang dimediasi Universitas Ibnu Chaldun. Pada hal sudah ada tahapan-tahapannya untuk membangun RPTRA supaya hasilnya memuaskan warga dan memberi solusi atas persoalan yang dihadapi warga.

Hari Ibu dan Parenting Education

Berkaitan dengan Hari Ibu, yang diperingati hari ini tanggal 22 Desember 2015, sangat menarik dan relevan dikemukakan usulan Ibu Melani, ketua RT 04 RW 010 keluruhan Cakung Barat, Jakarta Timur, supaya diberikan kepada ibu-ibu tentang ilmu pengasuhan anak, bagaimana mendidik, membibing dan mengasuh anak dengan baik dan benar, yang disebut parenting education.

Sebagai sosiolog, saya menyambut baik dan memberi respon yang amat positif atas usul ibu Melani yang menurut saya sangat diperlukan ibu-ibu muda dan yang sudah senior. Dalam pertemuan itu saya menegaskan bahwa Universitas Ibnu Chaldun Jakarta dalam rangka pengabdian masyarakat, siap merealisasikan usulan tersebut dengan melibatkan para dosen dan mahasiswi.
Parenting education menurut saya sangat diperlukan, karena berkaitan erat dengan masa depan masyarakat, bangsa dan negara.

Pertama, rumah tangga merupakan miniatur masyarakat dan negara. Kalau seorang ibu memiliki ilmu mengasuh anak dan bisa mewujudkan pendidikan anak secara baik dan benar di rumah tangga, maka masyarakat akan menjadi baik. Kalau masyarakat baik, maka otomatis bangsa dan negara akan baik.

Kedua, pendidikan yang paling berkesan dan dibawa sampai dewasa, tua dan mati, ialah pendidikan di masa kecil dalam keluarga. Dalam kehidupan di keluarga, ibu memegang peranan sentral. Oleh karena itu, setiap ibu harus dibekali parenting education supaya bisa memberikan pendidikan akhlak, budi pekerti, agama, disiplin, taat aturan dan hukum, dan sebagainya kepada putera-puterinya.

Ketiga, pendidikan di keluarga merupakan titik sentral untuk mendidik anak. Selain pendidikan di sekolah dan di masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline