Dalam menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1436 Hijriyah, berbagai kegiatan dilakukan umat Islam seperti menjelang magrib membaca doa akhir tahun dan doa awal tahun.
Setelah shalat magrib dilakukan ceramah Tahun Baru Islam, yang pada umumnya membahas tentang Hijrah Nabi Muhammad SAW ditinjau dari berbagai perspektif dikaitkan dengan pentingnya umat Islam berhijrah (berpindah) bukan dalam arti harfiyah yaitu memgikuti berpindahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Yasrib (Madinah), tetapi berhijrah dalam ma’nawiyah (pengertian) yaitu berpindah dari keadaan yang tidak baik kepada yang baik.
Moersjied Qorie, Direktur Qur’an Center, dalam menyambut Tahun Baru Islam kegiatan Sima’an Qur’an (menyimak hafalan Qur’an 30 juz nonstop dari pukul 6 pagi sampai pukul 6 sore oleh 10 hafiz. Selain itu, melakukan santunan 100 yatim piatu pada hari Asyura (10 Muharram).
Di masjid Nurul Huda, kompleks Kementerian Luar Negeri RI Cipete Selatan Jakarta Selatan, dalam menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram, membaca doa akhir tahun dan awal tahun. Doa tersebut saya pimpin sesudah shalat magrib berjamaah, yang kemudian saya lanjutkan dengan ceramah tentang hijrah.
Sementara di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, dalam menyambut Tahun Baru Islam, menghadirkan Imam Masjidil Haram, Mekah, Syeikh Adil Al Kalbani untuk memberi ceramah sekaligus menjadi imam shalat subuh yang dihadiri ribuan jamaah (24/10/2014).
Bekerja Merubah Nasib
Bangsa Indonesia dalam menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1436 H yang hampir bersamaan dengan pelantikan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla dan pengumuman para menteri yang akan memimpin berbagai kementerian dalam pemerintahan Jokowi-JK periode 2014-2019.
Berkaitan dengan peringatan Tahun Baru Islam dan terbentuknya pemerintahan baru, sangat penting umat Islam sebagai mayoritas dari bangsa Indonesia berhijrah (berpindah).
Pertanyaannya berhijrah (berpindah) dari mana dan kemana? Menurut saya, umat Islam suka tidak suka dan mau tidak mau, harus berhijrah, pertama, dari kebodohan. Sekarang ini sudah banyak yang pintar dan berpendidikan tinggi, tetapi lebih banyak lagi yang kurang pendidikan. Mereka hanya tamat sekolah dasar (SD) dan tidak tamat sekolah menengah pertama (SMP). Mereka yang kurang pendidikan adalah mayoritas dari bangsa Indonesia, yang harus dibawa untuk berhijrah dengan kembali mengamalkan ayat yang pertama diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW yang tercantum dalam surat Al Alaq: 1-5) yang berbunyi: “iqra bismi rabbikallazi khalaq khalaqal insaana min ‘alaq, iqra wa rabbukal akram allazii ‘allama bilqalam ‘allamal insaana maa lam ya’lam (bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan manusia dari alaq (segumpal darah), bacalah dengan nama Tuhanmu yang maha mulia yang mengajarkan menulis dengan pena (qalam), yang mengajarkan manusia yang tidak diketahui).
Inti dari ayat tersebut yaitu perintah untuk banyak membaca dan menulis sebagai cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan.
Selain itu, Allah melalui Alqur’an memberi petunjuk kepada umat Islam pada khususnya dan umat manusia supaya bekerja, sesuai firman Allah dalam surat At Taubah: 105 “Wa quli’malu fasayarallahu ‘amalakum wa rasuluhu wal mu’minun” (Dan katakanlah bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang yang beriman akan melihat hasil karyamu (pekerjaanmu).