Lihat ke Halaman Asli

Salam (Syzygium Polyanthum)

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

SALAM

Salam adalah nama pohon penghasil daun rempah. Daun salam digunakan terutama sebagai rempah pengharum masakan di sejumlah negeri di Asia Tenggara, baik untuk masakan daging, ikan, sayur mayur, maupun nasi. Daun ini dicampurkan dalam keadaan utuh, kering atau pun segar, dan turut dimasak hingga makanan tersebut matang. Rempah ini memberikan aroma herba yang khas namun tidak keras. Di pasar dan di dapur, salam kerap dipasangkan dengan laos alias lengkuas.

Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Indonesian bay-leaf atau Indonesian laurel, sedangkan nama ilmiahnya adalah Syzygium Polyanthum. Pohon berukuran sedang, mencapai tinggi 30 m dan gemang 60 cm. Pepagan (kulit batang) berwarna coklat abu-abu, memecah atau bersisik.

Daunnya tunggal terletak berhadapan, dengan tangkai hingga 12 mm. Helai daun berbentuk jorong-lonjong, jorong sempit atau lanset, 5-16 x 2,5-7 cm, gundul, dengan 6-11 urat daun sekunder, dan sejalur urat daun intramarginal nampak jelas dekat tepi helaian, berbintik kelenjar minyak yang sangat halus.

Karangan bunga berupa malai dengan banyak kuntum bunga, 2-8 cm, muncul di bawah daun atau terkadang pada ketiak. Bunga kecil-kecil, duduk, berbau harum, berbilangan-4; kelopak seperti mangkuk, panjangnya sekitar 4 mm; mahkota lepas-lepas, putih, 2,5-3,5 mm; benang sari banyak, lk. 3 mm, terkumpul dalam 4 kelompok, lekas rontok; piringan tengah agak persegi, jingga kekuningan. Buah buni membulat atau agak tertekan, 12 mm, bermahkota keping kelopak, berwarna merah sampai ungu kehitaman apabila masak.

Salam memiliki banyak nama yaitu Ubar Serai (Melayu), Salam (Jawa dan Madura), Kastolam (Kangean), Manting (Jawa) dan Maselengan (Sumatera), dan secara ilmiah diklasifikasikan sebagai berikut:

Kerajaan: Plantae Divisi: Magnoliophyta Kelas: Magnoliopsida Ordo: Myrtales Famili: Myrtaceae Genus: Syzygium Spesies: S. polyanthum Nama binomial: Syzygium polyanthum

EKOLOGI (SEBARAN)

Salam menyebar di Asia Tenggara, mulai dari Burma, Indocina, Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatra, Kalimantan dan Jawa. Pohon ini ditemukan tumbuh liar di hutan-hutan primer dan sekunder, mulai dari tepi pantai hingga ketinggian 1.000 m (di Jawa), 1.200 m (di Sabah) dan 1.300 m dpl (di Thailand); kebanyakan merupakan pohon penyusun tajuk bawah. Di samping itu salam ditanam di kebun-kebun pekarangan dan lahan-lahan wanatani yang lain, terutama untuk diambil daunnya. Daun salam liar hampir tak pernah dipergunakan dalam masakan, selain karena baunya sedikit berbeda dan kurang harum, salam liar juga menimbulkan rasa agak pahit.

KANDUNGAN KIMIA

Kandungan kimia yang dikandung tumbuhan tersebut adalah minyak atsiri, tannin, dan flavonoida.Selain daunnya, bagian pohon yang bisa dimanfaatkan sebagai obat adalah kulit batang, akar, dan buahnya.

KHASIAT RAMUAN DAUN SALAM

Selain untuk rempah penyedap masakan, salam khususnya daunya karena terdapat kandungan kimia tersebut dapat berkhasiat mengobati beberapa penyakit seperti diaree, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, kencing manis, dan maag. Sementara, buahnya yang berbentuk bulat kecil bisa digunakan untuk mengobati mabuk akibat alkohol, sedangkan ramuan daun dan kulit, batang atau akarnya dapat digunakan untuk mengobati kudis atau gatal-gatal.

Beberapa ramuan dari pohon salam untuk pengobatan penyakit tertentu, dengan memanfaatkan daun, kulit, batang, akar dan buahnya, dan yang diramu dengan tanaman herbal lainnya, yang dihimpun dari artikel dan jurnal dari internet, antara lain sebagai berikut:

Diaree

Jika Anda atau anggota keluarga mengalami diaree, ambil 15 lembar daun salam segar direbus dengan dua gelas air sampai mendidih selama 15 menit. Setelah dingin tambahkan sedikit garam kemudian diminum.

Kolesterol

Bagi penderita kolesterol tinggi, 7 lembar daun salam dan 30 gram daun ceremai direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Kemudian airnya diminum secara teratur. Untuk melancarkan peredaran darah, 7 lembar daun salam dan 30 gram daun dewa segar direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 350 cc. Lalu ramuan disaring dan diminum sebanyak dua kali sehari. Darah tinggi

Untuk menurunkan tekanan darah tinggi, cuci 7-10 lembar daun salam, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sehari 2 kali, masing-masing setengah gelas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline