Lihat ke Halaman Asli

muslimatus saadah

Universitas Wahid Hasyim

K.H Soleh Darat

Diperbarui: 11 Juni 2024   12:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

K.H SOLEH DARAT (biografi, pemikiran pendidkan, pendidikannya, guru-gurunya, murid-muridnya, dan kariya-kariyanya)

oleh: muslimatus saadah S.Pd.

Kyai Soleh Darat lahir dan dibesarkan dalam lingkungan yang kental dengan nilai-nilai agama Islam. Sejak muda, ia telah menunjukkan minat yang besar terhadap ilmu agama dan belajar di bawah bimbingan para ulama terkemuka pada zamannya. Pendidikan formalnya dimulai di pondok pesantren lokal di daerah tempat tinggalnya.

  • BIOGRAFI KYAI SOLEH DARAT

Nama lengkapnya adalah KH. Muhammad Sholeh bin Umar al-Samarani, yang dikenal luas dengan sebutan KH. Sholeh Darat. Beliau adalah seorang ulama terkemuka pada masa peralihan abad ke-20. KH. Sholeh Darat bukan hanya merupakan tokoh ulama yang dihormati, tetapi juga menjadi guru bagi banyak ulama Jawa terkemuka pada generasi berikutnya.

Tidak hanya sebagai seorang ulama, KH. Sholeh Darat juga dikenal sebagai seorang penulis yang produktif dalam menulis kitab-kitab keagamaan menggunakan aksara Arab dalam Bahasa Jawa. Karya-karyanya tersebar luas dan memberikan kontribusi besar dalam pengembangan keilmuan agama di Indonesia. 

KH. Sholeh Darat adalah putra dari seorang ulama terkemuka, KyaiUmar, serta cucu dari KyaiMaja. KH. Sholeh Darat lahir di desa Kedung Jumbleng, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara, pada tahun 1820 Masehi atau 1235 Hijriah. Kelahirannya pada tahun yang sama dengan beberapa ulama karismatik lain yang memiliki reputasi yang luhur dan dihormati, serta dikenal karena berbagai mukjizat yang mereka miliki. 

Mereka menjadi sosok guru yang sangat dihormati oleh banyak Kyaidi Pulau Jawa bahkan di Madura, di antaranya adalah Syekh Kholil Bangkalan. Ayahnya Kyai'Umar, bukan hanya seorang pejuang kemerdekaan yang gigih, tetapi juga merupakan salah satu sosok yang dipercaya oleh Pangeran Diponegoro selama masa perlawanan melawan penjajah Belanda di wilayah pesisir utara Pulau Jawa.

Dalam berkeluarga KH. Sholeh Darat mempunyai 3 istri yang pertama terjadi ketika beliau sedang menimba ilmu di Makkah al-Mukarramah. Namun, identitas istri pertamanya tidak diketahui pasti oleh siapa pun. Dari pernikahan ini, lahirlah seorang anak yang diberi nama Ibrahim. Untuk mengenang anak pertamanya, Ibrahim, KH. Sholeh Darat memasukkan nama "Abu Ibrahim" di halaman sampul kitab tafsirnya yang berjudul "Faid al-Rahman". 

Pernikahan keduanya terjadi dengan seorang wanita bernama Shofiyah, yang merupakan putri dari KyaiMurtadho, seorang sahabat dekat ayahnya ketika dia tinggal di Semarang. Dari pernikahan ini, lahirlah dua putra yang diberi nama "Yahya dan Khalil". Sedangkan pernikahan ketiganya adalah dengan seorang putri dari Bupati Bulus, Purworejo, yang juga merupakan seorang syarifah (keturunan Nabi Muhammad SAW), Raden Ayu Aminah. Dari pernikahan ini, KH. Sholeh Darat memiliki seorang putri bernama RA Siti Zahroh.

KH. Sholeh Darat menutup mata di Semarang pada hari Jum'at Wage tanggal 28 Ramadhan 1321 H atau 18 Desember 1903 M, dalam usianya yang telah mencapai 83 tahun. Kepulangannya ke rahmatullah disambut dengan kesedihan yang mendalam dari masyarakat, dan pemakamannya dikebumikan di pemakaman umum "Bergota" Semarang. 

Meskipun perpisahan ini terjadi di bulan suci Ramadhan, tradisi Haul KH. Sholeh Darat tetap diadakan setiap tanggal 10 Syawal. Keputusan ini diambil agar masyarakat dapat dengan leluasa mengikuti peringatan tersebut, setelah melewati momen kegembiraan Lebaran dan Syawalan.

  • PEMIKIRAN PENDIDIKAN KYAI SOLEH DARAT
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline