Demak (26/07/21), Mahasiswa Agribisnis yang tergabung dalam kelompok KKN Tim 2 Universitas Diponegoro (UNDIP) periode 2021 ajak warga di Kelurahan Bakung untuk bercocok tanam dengan konsep Home Gardening guna meningkatkan ketahanan pangan akibat pandemi Covid-19 yang memporak poradakan perekonomian masyarakat Indonesia. Kegiatan ini dilakukan dengan memanfaatkan sampah rumah tangga sebagai media penunjang konsep pertanian Home Gardening.
Home Gardening merupakan konsep pertanian dengan memanfaatkan lahan disekitar rumah. Kegiatan ini dilakukan karena banyak warga di Kelurahan Bakung yang perekonomiannya menurun akibat terdampak Covid-19, sehingga warga kesulitan untuk penuhi kebutuhan pangan setiap harinya. Melalui konsep pertanian Home Gardening diharapkan warga di Kelurahan Bakung dapat memanfaatkan pekarangan atau lahan disekitar rumahnya untuk ditanami tanaman yang mampu mensuplai kebutuhan pangan masyarakat.
Mahasiswa KKN UNDIP memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara bercocok tanam secara hidroponik dengan memanfaatkan sampah rumah tangga seperti botol bekas. Tak hanya berorientasi pada peningkatan ketahanan pangan, namun juga berupaya untuk mengurangi tumpukan sampah dilingkungan sekitar.
Tumpukan sampah rumah tangga termasuk ke dalam salah satu problematika di Kelurahan Bakung yang belum terselesaikan. Fasilitas dari pemerintah desa berupa tempat pembuangan sampah (TPS) belum berjalan optimal, karena masih banyak gunungan sampah di tepi sungai maupun belakang rumah warga. Melalui permasalahan tersebut, Mahasiswa KKN UNDIP memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara pengelolaan sampah organik seperti
sisa sayuran, buah-buahan, daun rontok atau kering sebagai pupuk kompos untuk menunjang pertumbuhan tanaman mereka, khususnya bagi masyarakat yang menggunakan media tanam dari tanah. Cara pembuatan pupuk kompos dikemas dalam sebuah poster yang kemudian disebarluaskan kepada masyarakat melalui media sosial.
Metode ini dilakukan karena adanya kebijakan pemerintah terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat serta kebijakan kampus yang tidak memperbolehkan melakukan kegiatan secara tatap muka dan menimbulkan keramaian. Adanya kegiatan ini, masyarakat merasa terbantu karena dapat mengurangi tumpukan sampah sekaligus menuai hasil berupa produk pangan untuk konsumsi sehari-hari.
Penulis : Muslimatun Nafisa
Dosen KKN : Dr. Naniek Utami Handayani, S. Si, MT (FT)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H