Lihat ke Halaman Asli

PMM UMM Gel 17 Kel 72

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Peningkatan Spiritualitas Santri dengan Kajian Kitab Ta'lim Muta'allim

Diperbarui: 10 Januari 2022   12:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tengah melaksanakan program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) dibawah bimbingan bapak Alimin Adi Waloyo, S.Pd., M.App.Ling. di desa Merjosari RT 5 RW 2 telah melakukan suatu program kerja dimana program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan spiritual anak-anak di lokasi tersebut. Jika biasanya dalam pembelajaran al-Qur'an di TPQ hanya memfokuskan pada baca dan tulis huruf hijaiyah maupun al-Qur'an serta hukum tajwidnya kini dalam pembelajaran di TPQ Shirothol Jannah telah diterapkan kajian kitab Ta'lim Muta'allim yang dilaksanakan setiap hari Rabu.

Kitab Ta'lim Muta'allim merupakan salah satu kitab turash atau yang lebih akrab disebut sebagai kitab kuning yang menghimpun tentang tuntunan belajar.  Pada awalnya program kerja ini diadakan karena usulan Ustadzah Ummatus Salamah selaku guru di TPQ yang berharap agar santri di TPQ Shirothol Jannah ini bisa diajari tentang akhlak yang mencakup adab murid terhadap guru serta tata cara atau adab menuntut ilmu dalam Islam. Karena harapan tersebutlah Ustadzah Umma mengajukan kepada mahasiswa yang melakukan program PMM dengan syarat mampu dan mau mengajarkan kitab Ta'lim Muta'allim kepada santri setiap hari Rabu sore. 

Jika kajian kitab kuning biasanya dilakukan dengan cara menerjemahkan perkata dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia serta memahami maknanya secara rinci akan tetapi hal tersebut tidak dilakukan dalam proses kajian kitab Ta'lim Muta'allim di TPQ Shirothol Jannah. Hal tersebut dikarenakan santri di Taman Pendidikan al-Qur'an (TPQ ) ini mayoritas masih menduduki bangku sekolah dasar dalam pendidikan formal bahkan  masih ada yang belum sekolah dan masih ada yang menduduki bangku TK serta santri di TPQ ini  juga belum memiliki dasar pengetahuan bahasa Arab, sehingga pembelajaran yang seharusnya dilakukan dengan menerjemahkan perkata tidak mungkin dilakukan dalam kajian kitab Ta'lim Muta'allim di TPQ Shirothol Jannah ini.  Oleh karenanya Muslimah Paxia Ilyas selaku mahasiswi yang mengajarkan kitab Ta'lim Muta'allim merubah metode pembelajaran dengan memberikan rangkuman serta menjelaskan poin penting tentang isi kitab tersebut perbabnya. Dan kemudian memberi instruksi kepada santri untuk menulis hasil rangkuman ke buku catatan masing-masing agar dapat dibaca ulang di kemudian hari. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline