Kekuasaan sangatlah menjadi hal yang sangat penting bagi semua orang bahkan orang-orang sangaja memperebutkan kekusaan tersebut dari kekuasaan yang besar sampai yang kecil sekalipun. Bahkan untuk mendapatkan kekuasaa tersebut tak jarang mereka melakukan segala cara untuk memperoleh kekuasaan tersebut, mulai dari cara yang halal sampai yang haram pun dilakukan karena demi kekuasaan.
Karena menurut sebagian besar mereka kekuasaan yang dimiliki bisa membuat orang lain berubah dan bisa berbuat sesuai keinginan mereka, itu yang dialami oleh masyarakat kita saat ini. Dinamika perpolitikan kita sangatlah dinamis, masyarakat pun ikut menyesuaikan dengan dinamika perpolitikan saat ini.
Politik saat ini identik dengan pemerintahan dan kotor (kotor disini maksudnya adalah hal-hal yang disana terdapat lingkaran setan) inilah pandangan masyarakat saat ini padahal politik ini di dalam islam sangat mulia sekali. Politik saat ini sangat terkait dengan kekuasaan, ketika kita menginginkan kekuasaan pasti harus terjun di dunia politik walaupun menginginkan sesuatu hal yang terkecil sekalipun.
Persepsi tentang politik di tengah umat harus segera diubah karena hal tersebut akan membuat umat akan naik taraf berpikirnya bukan lagi memikirkan masalah diri sendiri akan tetapi memikirkan urusan umat yang belum terpenuhi oleh sistem sekarang. Kita memerlukan dakwah yang menyadarkan umat akan hal tersebut, jadi kita butuh dakwah pemikiran bukan dakwah yang membahas tentang masalah -- masalah khilafiyah misalnya ( fiqh, akhlak, jodoh, dll).
Karena itu semua akan mengubah diri sendiri bukan mengubah umat. Dakwah pemikiran ini bertujuan untuk meningkatkan taraf berpikirnya umat step by step. Para pengemban dakwah khususnya harus mengubah persepsi umat di tengah-tengah kondisi perpolitikan yang sangat dinamis dan kekuasaan yang sangat menginginkan hal-hal yang tidak sesuai dengan keinginan umat saat ini.
Umat memiliki keinginan yang besar untuk mengubah hidup mereka dan memenuhi keinginan mereka untuk hidup dengan layak sesuai dengan standar mereka yaitu materi. Padahal materi itu terbatas dan keinginan yang tidak terbatas. Umat saat ini hanyalah menuruti hawa nafsu mereka yaitu materi.
Umat saat ini belum tersadarkan bahwa yng menjadi kebahagiaan yang sesungguhnya adalah menaati seluruh perintah Allah dan menjauhi larangan Allah serta menerapkan sistem yang sudah Allah atur untuk semua manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H