Lihat ke Halaman Asli

Metya Lutviani

Metya Lutviani

Nasehat Asma Binti Kharijah Kepada Putrinya

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Asma binti Kharijah menasehati putrinya, ketika dilangsungkan pernikahan putrinya, yaitu : wahai anakku, kini engkau telah keluar dari sarang yang disitulah engkau dahulu dilahirkan, sehingga engkau menjadi besar. kini engkat akan beralih ke suatu hamparan dan perumahan yang engkau belum mengenalnya. dan engkau pun harus berkawan dengan seseorang yang belum tentu cocok denganmu. itulah suamimu. jadilah engkau sebagai tanah untuknya dan ia akan menjadi langit bagimu. jadilah engkau sebagai lantai untuknya dan ia akan menjadi sebagai tiangmu.

janganlah engkau menyibukkannya dengan berbagai macam kesukaran, sebab itu akan menjadikan ia meninggalkanmu, janganlah engkau terlampau menjauh darinya, agar ia tidak melupakan dirimu. tetapi kalau ia mendekatimu, maka dekatilah ia. peliharalah suamimu itu dengan benar, baik hidungnya, pendengarannya, matanya dan lain-lainnya. janganlah kirannya suamimu itu mencium sesuatu dari dirimu melainkan yang harum, janganlah pula ia mendengar melainkan yang enak, dan jangan pula ia melihat melainkan yang indah dari dirimu.

Yang pokok, bahwa seorang istri hendaklah merupakan sendi utama di tengah-tengah rumahnya. seorang istri hendaknya banyak duduk di dalam rumahnya, sedikit berbicara dengan tetanggannya. dan jangan memasuki rumah tetanggannya kecuali dalam keadaan sangat perlu.

seorang istri hendaknya menjaga suaminya, baik ketika ia berpergian ataupun ketika dirumah. usahakanlah agar suami selalu dalam keadaan gembira. jangan sekali-kali istri mengkhianati suami dan hartanya. jangan pula istri keluar dari rumahnya. kecuali dengan izinnya.

jika ada seorang kawan suamimu datang ke rumahmu, dan ia berada dimuka pintu, tetapi kala itu suamimu tidak ada, maka tidak perlulah engkau mencoba untuk bercakap-cakap dengannya, hendaklah engkau selalu menjaga perasaan cemburu dirimu dan suamimu. seorang istri hendaknya merasa puas dengan apa yang ada pada suaminya mengenai apa yang dirizkikan allah padanya. ia harus mendahulukan hak suaminya diatas haknya sendiri serta hak keluarga lainnya.

Demikianlah nasehat seorang ibu yang budiman kepada putrinya, dalam kewajiban beliau untuk menjadikan putrinya sebagai istri yang shalihah dan taat kepada suaminya. Subhanallah...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline