Lihat ke Halaman Asli

Berpikir Positif dan Optimis

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hidup tanpa sadar sebenarnya ditentukan oleh aktivitas kita, semangat kita, apa yang kita lakukan, bagaimana kita menyikapi tantangan dan tujuan hidup, bagaimana kita memotivasi diri dalam mencapai sasaran hidup, dan sebagainya. Tapi pernahkah kita berpikir bahwa awal dari seluruh sikap, tindakan, aktivitas, kita adalah mindset kita? Pada saat mindset kita mengatakan bahwa kita pasti bisa, maka mindset itu akan mengirimkan sinyal ke alam bawah sadar kita, "hayo, berpikirlah, lakukan sesuatu untuk mencapainya". Saat itu alam bawah sadar kita mulai berpikir, "bagaimana caranya?". Maka mulailah otak kita bekerja, menyusun strategi, menetapkan langkah demi langkah aktivitas yang perlu dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut. Setelah mendapatkan strategi serta menetapkan langkah-langkah yang harus atau akan diambil, maka otak kita atau alam bawah sadar kita akan menyuruh seluruh anggota tubuh kita untuk mengambil tindakan atau langkah-langkah yang telah disusun tersebut. Pada saat itu pula seluruh anggota tubuh kita akan mulai mengerahkan seluruh usaha dan asa untuk mencapai sasaran tersebut, yang akhirnya terwujud sebagai aktivitas atau tindakan kita.

Jadi dapat diterka, apa jadinya bila mindset kita di awal sudah mengatakan, "kamu tidak bisa mencapai sasaran tersebut/ kamu pasti tidak mampu/ mana mungkin kamu dapat melakukan itu/ dan sebagainya". Maka kita tidak akan pernah melakukan usaha atau bahkan tidak pernah ada tindakan dari kita, untuk melakukan sesuatu demi mencapai sasaran tersebut. Atau kalaupun kita melakukan, maka tidak akan maksimal, karena kita sendiri sudah yakin bahwa apa yang kita lakukan akan sia-sia.

Dari ilustrasi di atas, jelas terlihat betapa perlunya kita berpikir positif. Dan bila kita sudah melakukan segala usaha dengan maksimal guna mencapai sasaran dan tujuan kita, maka sasaran kita akan tercapai secara maksimal pula, walaupun mungkin belum tentu 100% sesuai dengan apa yang kita harapkan.

Di dalam hidup ini, kita tidak terlepas dari beberapa hukum alam, yaitu:

1.            HUKUM KETERTARIKAN

Pada saat kita memikirkan suatu harapan, maka saat itu pemikiran itu akaan memberikan sinyal kepada seluruh bagian tubuh kita untuk melakukan sesuatu guna untuk mencapai harapan tersebut. Pemikiran ini akan  mengirimkan sinyal kepada alam bawah sadar kita untuk memberikan perintah ke otak guna memikirkan strategi dan langkah-langkah yang harus diambil dalam mencapai harapan tadi. Kemudian otak akan memberikan perintah selanjutnya kepada seluruh tubuh kita untuk melakukan langkah-langkah yang telah ditetapkan, atau bertindak selaras dengan apa yang telah dipikirkan oleh otak. Dengan demikian, maka seluruh bagian dari tubuh kita akan berfokus kepada usaha dan tindakan untuk menggapai harapan tersebut. Maka pencapaian akan harapan tadi akan menjadi tidak mustahil, karena seluruh usaha yang dikerahkan secara maksimal dalam menuju penggapaian akan harapan tersebut.

Namun, jika kita hanya berharap , walau secara konsisten selalu dipikirkan di dalam hidup kita, tetapi kita tidak melakukan suatu langkah apapun juga untuk mencapainya, maka pencapaian harapan itu hanyalah suatu pengharapan kembali.

2.            HUKUM MENABUR DAN MENUAI

Apabila kita tidak pernah menabur, jangan pernah berharap kita akan menuai. Demikian pula, jika kita menabur benih pohon jagung, jangan berharap akan menuai selain jagung.

Jadi apabila kita tidak akan pernah melakukan usaha, jangan berharap kita dapat mencapai apa yang kita inginkan. Demikian juga, apabila kita tidak pernah melakukan usaha secara maksimal, maka jangan mengharapkan kita akan mendapatkan hasil yang maksimal pula dalam hidup kita. Memang kita tidak dapat mengukur waktunya, kapan harus menuai, namun tetap ada kepastian bahwa suatu saat pasti kiata akan dapat menuai hasilnya. Tentu saja usaha kita, bagaimana cara kita menabur, harus dilakukan secara konsisten dan smart. Ilustrasi dari kata smart disini adalah apabila sesuatu yang sekiranya dapat menggagalkan tuaian tersebut, misalnya ada hama yang mulai menyerang, hal ini harus sudah dapat diketahui sejak awal. Jangan tunggu sampai seluruh tanaman kita hancur. Segera lakukan tindakan untuk mengatasi kehancuran lebih besar lagi pada tanaman kita tersebut.

Dengan kata lain, kita harus melakukan usaha secara smart, tidak asal sekedar melakukan usaha, jika tidak mau usaha kita menjadi sia-sia dan waktu terbuang dengan percuma.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline