Bagi Anda yang ingin menikmati murninya alam dengan pantai berombak dan berpasir putih, datanglah ke Sumba Barat Daya. Semua keindahan itu akan Anda dapatkan di sana. Lengkap dan dapat nikmati sepuas-puasnya. Dengan bonus senyum ramah penduduknya.
Tiga hari saya dan Tim Jelaha Nusantara Sekolah Merah Putih berada di daerah yang terkenal dengan Festival Pasola itu, rasanya belum cukup menikmati semuanya. Adi-seorang kawan yang mengatar saya-mengatakan paling tidak butuh waktu seminggu untuk menjamah seluruh keindahan Tambolaka dan sekitarnya.
Kesiapan Isfrastruktur
Kabupaten Sumba Barat Daya berdiri pada tahun 2006 dan merupakan pemekaran dari Kabupaten Sumba Barat. Kabupaten yang memiliki 12 kecamatan dan 95 desa tersebut memiliki penduduk 287.666 jiwa (2010).
Infrastruktur di Sumba Barat Daya terbilang memadai. Bandara Tambolaka misalnya, sekarang terlihat makin keren dan modern. Dengan desain modern namun tetap mengusung kearifan lokal membuat Bandara Tambolaka terlihat cantik dan anggun. Interiornya juga mewah. Ruang tunggu penumpang juga sudah dilengkap dengan pendingin udara. Semuanya bersih dan rapi. Tidak seperti bandara kelas tiga kebanyakan.
Jalan-jalan antarkecamatan-yang saya lalui-juga sudah lebar dan kondisinya cukup baik. Namun jalan menuju ke lokasi wisata sebagian masih terbilang sempit dan ada bebera ruas yang rusak. Jaringan listrik untuk wilayah kota kecamatan juga tampaknya sudah tersedia, namun di pelosok-pelosok desa listrik masih dalam proses pendistribusian jaringan. Walaupun lsitrik kabel belum menjangkau semua wilayah, masih terbantu dengan adanya solar cell atau listrik tenaga surya.
Pesona Alam Memikat
Banyak tempat wisata di Sumba Barat daya yang bisa dikunjungi, seperti Bukti Lendonggara, Pantai Mananga Aba, Pantai Watu Malandong, Danau Wee Kuri, Air Terjun Pabeti Lakera, Pantai Pero, Situs Gua Rambe Manu, Pantai Oro, Pantai Mandorak, Pantai Ratenggaro, Kampung Ratenggaro, Kampung Wee Lewo, dan masih banyak lagi. Saya hanya sempat menikmati beberapa di anataranya.
Bukit Lendonggara
Bukit Lendonggara sejatinya adalah gugusan bukit yang tebentang luas dan letaknya tidak jauh dari Kota Tambolaka. Kita harus menembus rimbunnya perdu dan jalan berkelok untuk sampai ke puncak bukit.
Beruntung kami datang di Bulan Desember. Hujan sepertinya baru saja turun, rerumputan tumbuh subur hijau bak permadani. Sangat indah dan memanjakan mata. Dari atas bukit Kota Tambolaka samar-samar terlihat jauh di hadapan. Sekumpulan kuda terlihat asyik merumput, menambah lengkap harmoninya alam.