[caption caption="Ivan Haz (foto tribunews)"][/caption]Anggota DPR dari Fraksi PPP, Fanny Safriansyah alias Ivan Haz (IH), ditangkap karena diduga positif menggunakan narkoba. Putra mantan wakil presiden Hamzah Haz itu digelandang bersama 14 orang lainnya oleh Tim Yonintel Kostrad dan Pom Kostrad, di Perumahan Kostrad, Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Minggu (21/2).
IH bukan kali pertama ini tersandung masalah hukum. Pada akhir awal Oktober 2015 IH juga berurusan dengan penegak hukum karena diduga melakukan penganiayaan terhadap baby sitter yang bekerja di rumahnya. Saat dihubungi wartawan kala itu ia membantah telah menganiaya baby sitternya.
Dia jatuh, luka, dia bilang dianiaya. Kalau luka di kuping bisa bisul pecah. saya tahu saya siapa, apalagi orangtua saya juga baik-baik. Kasus ini kemudian menguap, masuk angin, dan berakhir dengan happy ending; damai.
Orang Tua Baik#Anak Baik
Dalam kasus dugaan penganiayaan yang disangkakan kepadanya, IH mencoba menarik premis mayor bahwa jika orang tua baik, maka anaknya (dia) juga baik. IH mungkin memegang teguh betul peribahasa, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.
Ayahnya, Dr. H. Hamzah Haz MA. Ph.D. adalah orang pintar, alim, dan cerdas. Panutan bagi banyak orang-terutama bagi orang-orang di partai yang telah membesarkannya ; PPP. Hamzah Haz adalah putra Borneo berlatar warga nahdliyin tulen. Beberapa kali ia menjabat menteri pada masa pemerintahan Gus Dur, dan terakhir menjadi Wakil Presiden RI mendampingi Megawati Soekarnoputri.
Lantas di mana relasi kebaikan antara ayah dan anak ini? Tentu kita belum bisa atau tidak pernah akan menemukannya. Justru ayah bapak ini bertolak belakang perilaku dan karakternya. Yang satu alim, pintar, dan banyak pengalaman di pemerintahan dan birokrasi. Satunya, malah disinyalir masuk dalam jaringan agen perusak moral anak bangsa.
Buktinya, walau berstatus sebagai anggota dewan yang terhormat, perilakunya malah sama sekali jauh dari perilaku terhormat. Bertindak semena-mena dengan menganiaya baby sitternya dan yang terakhir mengadakan pesta narkoba dengan kaki tanganny. Kalau sudah begini, masihkah IH pantas mengaku dirinya baik sebaik orang tuanya?
Kasus yang menimpa IH ini menambah panjang daftar kelakuan tidak terpuji para anggota dewan. Tetapi walau semakin banyak daftar kasusnya, semakin mudah menyelesaikannya. Jurusnya andalannya : Jarke rakwis. Wong-wong kan mengko lak lali dhewe. Hehe. Salam Lunpia (din)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H